Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rahasia Peradaban Maya Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem Selama Ribuan Tahun

Kompas.com - 15/08/2021, 15:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Pemurnian zeolit: Memberi minum seribu tahun suku Maya

Para peneliti di balik penemuan ini mengatakan, penggunaan zeolit oleh suku Maya adalah penggunaan mineral tertua yang diketahui untuk pemurnian air di dunia.

Lebih tua dibandingkan sistem penyaringan pasir yang dikembangkan oleh ilmuan Inggris Robert Bacon pada 1627, sekitar 1.800 tahun lalu.

Sistem penyaringan air bertenaga zeolit ditemukan suku Maya, yang menurut para peneliti tampaknya dibangun sekitar 164 SM.

Lebih awal dibandingkan sistem filter kain yang dikenal dengan lengan Hippocrates yang dikembangkan di Yunani kuno sekitar 500 SM.

Walaupun terpisah waktu yang jauh, metode Maya ternyata jauh lebih efektif dalam menghilangkan kontaminan tak terlihat seperti bakteri atau timbal.

Baca juga: 10 Fakta Ritual Tumbal Suku Aztec sampai Jadi Menara Tengkorak

"Saya penduduk asli Amerika dan saya selalu terganggu dengan pandangan arkeolog dan antropolog yang secara tradisional memandang penduduk asli Amerika tidak mengembangkan teknologi yang ditemukan di tempat kuno lain seperti Yunani, Mesir, India atau China," kata Kenneth Tankersley, ahli geologi arkeologi di University of Cincinnati dan penulis utama studi yang mendokumentasikan penggunaan zeolit oleh suku Maya.

"Sistem ini (zeolit) memberikan suku Maya air minum yang aman lebih dari seribu tahun dan sistem penyaringan lain yang dikenal di era itu adalah primitif jika dibandingkan dengannya - seperti metode penyaringan Yunani yang hanyalah kantong kain," sambungnya.

Kota Tikal terletak di di Guatemala bagian utara dan di wilayah ini hanya ada dua musim: sangat hujan atau sangat kering.

Yang lebih menantang, di saat musim hujan, air dengan cepat terserap ke dalam tanah yang merupakan lanskap karst - penuh dengan lubang dan gua.

Air terserap ke dalam kira-kira 200 meter di bawah permukaan tanah, jauh dari jangkauan suku Maya.

Baca juga: Misteri Menara Tengkorak Suku Aztec, Konon Bekas Tumbal dan Seluas Lapangan Basket

Tanpa sumber air tawar di dekatnya, penduduk kota metropolitan kuno di Amerika Tengah itu harus menemukan cara untuk menampung air ketika musim hujan tiba.

Di situlah reservoir masuk - dan karena Tikal berpusat di sekitar bukit, suku Maya dapat memanfaatkan lereng untuk menyalurkan air ke reservoir tersebut.

Bahkan alun-alun pusat yang besar, terletak di antara Kuil Satu dan Dua dan diapit oleh akropolis utama, diaspal dengan batu-batu besar yang semuanya ditempatkan di lereng untuk mengalirkan air ke kanal-kanal lalu bermuara di waduk kuil dan istana di dekatnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Diminta Presiden Meksiko Minta Maaf dan Kembalikan Manuskrip Kuno Aztec

Cadangan air puluhan juta liter

Waduk istana diperkirakan pernah menyimpan 31 juta liter air. Sementara, waduk Corriental yang dimurnikan dengan zeolit diperkirakan memiliki kapasitas 58 juta liter pada masa jayanya.

Penemuan sistem filtrasi Corriental muncul dari penelitian lapangan yang dilakukan sekitar tahun 2010, ketika para peneliti mengumpulkan 10 sampel inti sedimen dari empat waduk Tikal.

Inti-inti ini mengungkapkan bahwa tingkat kontaminasi berbahaya dari logam berat merkuri dan tanda-tanda ledakan alga beracun menjangkiti waduk Istana dan Kuil di dekat inti Tikal pada abad ke-9.

Tapi hampir sama mencoloknya dengan kontaminasi itu sendiri adalah fakta bahwa reservoir Corriental tetap murni bahkan ketika waduk Istana dan Kuil menjadi beracun.

Ketika Tankersley melihat lebih dekat pada sampel Corriental, ia menemukan empat lapisan pasir terpisah yang menampilkan potongan kuarsa kristal dan zeolit yang tidak muncul di reservoir lain mana pun.

Baca juga: Sisa-sisa Istana Aztec Ditemukan di Bawah Bangunan Megah Meksiko City

Ketika tim menyurvei daerah sekitarnya tidak ada sumber alami pasir jenis ini, apalagi zeolit, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa bahan tersebut sengaja dibawa untuk digunakan sebagai filter di pintu masuk reservoir.

Secara kebetulan, salah satu peneliti di proyek tersebut mengetahui adanya depresiasi sekitar 30 kilometer timur laut Tikal yang menampilkan pasir yang tampak serupa yang dikenal sebagai Bajo de Azucar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com