BERLIN, KOMPAS.com - Eksperimen Covid-19 terbaru di Berlin melibatkan para "clubbers" untuk menguji keampuhan vaksin di diskotik dan kelab malam.
Tujuannya untuk memungkinkan lagi kehidupan malam bagi generasi muda dan penggemar pesta.
Melansir DW Indonesia pada Jumat (13/8/2021), diskotik dan kelab di Berlin sekarang menawarkan vaksin Covid-19 gratis, dan para "clubbers" rela menjadi peserta eksperimen terbaru untuk membuka kembali bisnis dan kehidupan malam.
Baca juga: Studi Peru: Vaksin Sinopharm 50,4 Persen Efektif Cegah Infeksi Covid-19
Eksperimen itu dinamakan "Clubculture Reboot" dan sudah dimulai pada akhir pekan lalu.
Para clubbers yang belum divaksinasi Covid-19 ditawarkan mendapat vaksin dosis pertama disela-sela suara musik para DJ terkenal.
Eksperimen itu adalah proyek bersama Palang Merah Jerman dengan Asosiasi Kelab Berlin.
Eksperiman tersebut ada 3 sesi "Vaksinasi Malam Panjang" yang digelar pada 9, 11, dan 13 Agustus.
Baca juga: Diklaim Lebih Efektif, Dua Produsen Vaksin Covid-19 AS Naikkan Harga Per Dosis
Sebelumnya, sekitar 2.000 orang sudah diizinkan berpesta di 6 kelab terpilih di Berlin selama akhir pekan 6 sampai 8 Agustus.
Eksperimen ini menargetkan kelompok muda yang akan mendapat vaksinasi BioNTech-Pfizer antara pukul 20.00 hingga tengah malam waktu setempat.
Siapa saja bisa ikut serta, apakah dia penduduk Berlin atau tidak.
Namun, remaja di bawah 18 tahun harus menunjukkan formulir persetujuan yang ditandatangani oleh orang tua atau walinya. Vaksinasi juga hanya bisa dilakukan untuk usia 16 tahun ke atas.
Baca juga: Perawat Palang Merah Diduga Tipu 8.600 Orang Lanjut Usia, Tukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam
Arena Club, salah satu tempat hiburan malam utama di Berlin, sekarang berubah menjadi 1 dari 5 sentra vaksinasi terbesar di ibu kota Jerman. Acara pesta dan atraksi tetap akan dilanjutkan, dengan melibatkan beberapa DJ terkenal.
Sebastian Schwarz dari duo DJ Tiefschwarz, yang telah menjadi sukarelawan sejak awal, mengatakan, "Ini luar biasa, empati, dan kebaikan orang-orang yang bekerja bersama di sini."
"Saya benar-benar kagum, bagaimana orang-orang rela berdiri di sini dengan payung di tengah hujan Berlin, hanya untuk bisa masuk ke sini. Ini seperti berada di sebuah festival," lanjut Schwarz.
Antusiasme pengunjung bisa dipahami, karena deretan acara menampilkan nama-nama tersohor di Berlin, meliputi Midas 104, Tama Sumo, dan ratu queer Gloria Viagra.
Kementerian Kesehatan Berlin melaporkan, pada Senin malam waktu setempat (9/8/2021) ada 420 orang muda yang bersedia divaksinasi.
Baca juga: Pertama dalam Masa Pandemi, 3.000 Orang Inggris Menari Tanpa Jarak di Acara Uji Kelab Malam
Selama eksperimen, semua pengunjung baik yang sudah divaksinasi atau tidak, harus menjalani tes PCR dulu sebelum masuk ke kelab, lalu beberapa hari setelah acara ada tes ulang.
Asosiasi Kelab Berlin dalam siaran persnya mengatakan, ada kebutuhan mendesak untuk menyusun konsep kesehatan yang memungkinkan acara dalam ruangan tanpa masker atau menjaga jarak. Itu sebabnya perlu dilakukan uji coba ilmiah.
Pemantauan ilmiah akan dilakukan oleh rumah sakit Charite Berlin yang punya reputasi internasional.
Senator untuk Kebudayaan Berlin, Klaus Lederer mengatakan bahwa tim peneliti yang menyusun kerangka kerja, melakukan penelitian dan mengumumkan hasilnya.
Operator kelab di seluruh Jerman memang sedang mencari cara memulai lagi acara di dalam ruangan pada Oktober, mengingat vaksinasi Covid-19 di Jerman sudah cukup maju.
Asosiasi Tempat Pertunjukan Musik Jerman, LiveKomm, dalam rilisnya juga mengatakan, budaya kelab adalah budaya kebebasan sosial, yang tidak boleh mati dalam "dekapan panjang pandemi Covid-19".
Baca juga: Video Mengerikan, Pengunjung Kelab Malam Saling Injak Hindari Tangkapan Polisi Saat Lockdown
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.