Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Mengerikan, Pengunjung Kelab Malam Saling Injak Hindari Tangkapan Polisi Saat Lockdown

Kompas.com - 03/02/2021, 05:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LA PAZ, KOMPAS.com - Puluhan pengunjung pesta berdesakan dan saling injak untuk keluar dari kelab malam, yang digerebek petugas di tengah pembatasan Covid-19.

Insiden menakutkan itu terjadi Jumat malam (29/1/2021) di kota Cochabamba, Bolivia. Polisi di kota Quillacollo tiba untuk menutup kelub malam yang beroperasi secara ilegal saat pandemi.

Rekaman video menunjukan puluhan pengunjung pesta, berusaha keluar dari himpitan massa yang menindih satu sama lain, setelah merobohkan gerbang logam tempat hiburan itu.

Melansir Daily Mail pada Senin (1/2/2021), Setidaknya 150 orang berkumpul meskipun aturan lockdown diterapkan di seluruh kota pukul 10 malam hingga 5 pagi. Aturan ini untuk mengekang peningkatan pandemi Covid-19.

Baca juga: Bunuh 39 Orang di Kelab Malam Turki, Abdulkadir Masharipov Dipenjara Seumur Hidup

Sebuah video yang direkam oleh penonton di seberang jalan menunjukkan bagaimana kerumunan pengunjung kelub melarikan diri dari polisi. Mereka berdiri di belakang gerbang di sisi lain kelub, untuk menghindari penangkapan.

Tapi kemudian, gerbang itu terdorong dan rubuh. Pelanggan berhamburan keluar menindih dan menginjak satu sama lain.

Kelompok kedua yang berdiri di belakang gerbang lain berhasil melarikan diri. Seorang petugas polisi rupanya memecahkan salah satu gerbang lain dan bergegas membantu para pengunjung pesta yang terinjak-injak.

Menurut surat kabar Bolivia, Opinion, pemilik kelub menolak mengizinkan polisi masuk. Mereka kemudian mengunci pintu ketika para tamu berusaha menghindari penangkapan karena melanggar perintah lockdown Covid-19.

"Tidak ada cedera serius, tapi bisa berakibat fatal," kata walikota Cochabamba Juan Berzain.

Hingga Senin (1/2/2021), pandemi virus corona telah merenggut nyawa 10.379 orang dan mendaftarkan 216.835 kasus terkonfirmasi di Bolivia.

Baca juga: Polisi Gerebek Kelab Malam di Peru, 13 Orang Tewas Terinjak-injak

Pada Sabtu (30/1/2021), Presiden Bolivia Luis Arce mengatakan negara Amerika Selatan itu telah mencapai kesepakatan untuk menerima sekitar 1 juta dosis vaksin Covid-19 pada bulan Februari.

Dosis tersebut didapatkan melalui program COVAX yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan aliansi vaksin Gavi.

Program COVAX bertujuan untuk memberikan 1,3 miliar dosis vaksin yang sudah mendapatkan persetujuan darurat. Dosis itu akan didistribusikan kepada 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang memenuhi syarat pada 2021.

Namun program tersebut menghadapi potensi penundaan, di tengah kebutuhan mendesak global untuk vaksin.

Bolivia berusaha menebus kesepakatan vaksin, karena rumah sakitnya tertekan karena kasus yang meningkat. Negara ini menerima 20.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia minggu ini untuk mulai menginokulasi kelompok berisiko tinggi.

Baca juga: Salah Satu Pekerja Terinfeksi Covid-19, 550 Pengunjung Kelab Malam Didesak Karantina Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com