Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Tokyo Cegat Unjuk Rasa Mendekat ke Stadion Penutupan Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 08/08/2021, 21:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 hampir berakhir dengan upacara penutupan berlangsung di Tokyo, sementara negara itu juga menghitung biaya dari keputusan melanjutkan Olimpiade yang tertunda karena Covid-19.

Kerumunan tidak hadir dalam upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 karena pembatasan Covid-19 Jepang, seperti pada upacara pembukaan.

Baca juga: Quinn, Atlet Transgender Pertama yang Meraih Medali Olimpiade

Pertunjukan cahaya dan efek khusus TV digunakan sebagian besar menggantikan rutinitas koreografi besar yang telah menjadi ciri khas upacara Olimpiade.

Acara ini juga sangat membagi orang Jepang menjadi kubu pro dan anti-pertandingan. Tanda-tanda perpecahan itu terlihat di dekat stadion ketika para pengunjuk rasa berkumpul menjelang upacara penutupan, walaupun polisi menahan mereka.

Puluhan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di dekat Stadion Nasional di Tokyo saat Olimpiade hampir berakhir pada Minggu (8/8/2021) melansir AP.

Para pengunjuk rasa awalnya berencana untuk mengadakan protes di depan markas Komite Olimpiade Jepang, lebih dekat ke stadion.

Tetapi aksi mereka dihadang satu blok jauhnya dari lokasi itu oleh aparat yang menutup area tersebut.

Protes terjadi tepat sebelum upacara penutupan, dengan demonstran berharap media dunia dapat menyorot keprihatinan mereka atas penyelenggaraan kompetisi olahraga terbesar dunia itu.

Baca juga: AS Juara Umum Olimpiade Tokyo, Joe Biden Ungkap Kebanggaan dan Singgung Soal Kesehatan Mental

Pengunjuk rasa anti-Olimpiade dihadang oleh petugas polisi di depan Stadion Nasional tempat upacara penutupan Olimpiade Tokyo akan dimulai di Tokyo, Jepang, Minggu, 8 Agustus 2021.AP PHOTO/KANTARO KOMIYA Pengunjuk rasa anti-Olimpiade dihadang oleh petugas polisi di depan Stadion Nasional tempat upacara penutupan Olimpiade Tokyo akan dimulai di Tokyo, Jepang, Minggu, 8 Agustus 2021.

Para pengunjuk rasa yang berkumpul meneriakkan slogan-slogan mencela Olimpiade, saat Olimpiade hampir berakhir. Salah satu spanduk bertuliskan “Olimpiade Bunuh Orang Miskin”.

Terjadi bentrokan kecil dengan polisi karena para demonstran dicegah untuk melewati barisan penjagaan.

Keputusan untuk melanjutkan Olimpiade kontroversial di Jepang, mengingat keadaan pandemi dan biaya pementasan acara tersebut.

Menurut laporan Daily Mail, Jepang dinilai memiliki banyak hal untuk dirayakan setelah Olimpiade.

Para atlet Jepang membawa pulang rekor perolehan medali dan finis ketiga dalam tabel. Penyelenggara juga tampaknya telah mencegah Olimpiade menjadi acara superspreader Covid-19.

Gelembung Covid-19 terbilang aman melindungi sebagian besar atlet dan pelatih Olimpiade. Ini merupakan pencapaian yang tidak dapat disangkal mengingat sekitar 50.000 orang berkumpul di tengah pandemi.

Namun, meski gelembung Olimpiade tampaknya bertahan, di tempat lain beberapa hal berantakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com