Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muamar Qadafi, Atlet Badminton Asal Solo Jadi Pelatih Internasional untuk Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 07/08/2021, 19:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber wawancara

JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet badminton asal Solo, Muamar Qadafi memiliki mimpi untuk berkiprah menjadi pelatih internasional.

Qadafi mengawali karir sebagai atlet badminton di PB Djarum sejak 1994 hingga 2000. Bermimpi untuk dapat berlaga di kejuaran internasional, tetapi belum tercapai.

Kemudian, dia menjadi pelatih dari 2001 sampai sekarang. Namun, karir sebagai pelatih yang memberikannya kesempatan berpartisipasi dalam kejuaraan internasional, Sudirman Cup hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Cerita Muamar Qadafi, Pelatih Kevin Cordon asal Solo yang Belajar Bahasa Spanyol untuk Jadi Pelatih di Amerika Latin

Pada 2007-2011, ia membina Peru di Sudirman Cup. Kemudian, ia diminta membina Kevin Cordon untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.

Tangan dingin Qadafi, mendorong Kevin Cordon mencetak sejarah badminton Guatemala dengan menjadi orang pertama asal Amerika Latin yang lolos dalam empat besar tunggal putra di ajang Olimpiade.

Dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com, pria kelahiran Solo, 30 Oktober 1981 ini mengungkapkan masih teringat pertama kali Kevin memintanya menjadi pelatih untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Kisah Kevin Cordon, Pebulu Tangkis Guatemala yang Tak Pernah Ditonton Orangtuanya

"Bulan Maret/April 2017, Kevin Cordon menghubungi saya lagi, karena waktu 2016, performanya tidak sesuai keinginan," ujarnya.

Kevin mengatakan kepadanya bahwa yang ia butuhkan adalah pelatih, dan terbesit dalam pikirannya adalah Qadafi untuk membantunya menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.

"Saya ingin berpartisipasi sebelum saya pensiun. Central American Games 2018, Pan American Games 2019, kualifikasi Olimpiade 2020," kata Kevin yang diingat Qadafi.

Saat itu, Qadafi sebenarnya memiliki tawaran dari negara lain dengan imbalan lebih menarik.

"Tetapi, saya melihat dia pribadi yang sudah saya kenal, dedikasi tinggi di olahraga, komitmen, dan tanggung jawabnya, lalu saya jawab oke," ungkapnya dan pada 2017 itu ia berangkat ke Guatemala.

Baca juga: 4 Fakta Unik Badminton, Olahraga Raket Tercepat di Dunia

Impian

Meski tidak turun berlaga langsung dalam kejuaraan internasional, Muamar Qadafi mengatakan bahwa ia banyak mendapatkan pelajaran sebagai seorang pelatih internasional.

"Jadi, suatu pengalaman yang luar biasa seperti yang saya impikan. Di Indonesia, saya tidak pernah mendapatkan pengalaman ini. Banyak masalah dan kendala," ujar Qadafi.

Sepanjang karirnya sebagai pelatih badminton dari 2001 di dalam negeri, ia telah bermimpi untuk dapat menjadi pelatih di ajang kejuaraan besar, seperti Sudirman Cup, Thomas Cup, World Champion, hingga Olimpiade Tokyo 2020 saat ini.

Sehingga, ia mantap menerima tawaran menjadi pelatih badminton di Peru pada 2005 lalu, awal karirnya sebagai pelatih internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com