Ia mendapatkan tawaran dari teman di PB Djarum, untuk menjadi pelatih badminton di Peru menggantikan Ge Cheng.
Baca juga: Mengapa Badminton Lebih Populer di Negara Asia dibanding Eropa?
"Hal itu berhubungan dengan impian saya," ucap pria 39 tahun.
"Kalau saya di sini, nanti kiprahnya hanya lokal saja. Jadi saya harus keluar. Mesksi ke depan, bukan event besar, tetapi itu paling tidak internasional series. Itu akan menambah pengalaman dan wawacan saya," terang Qadafi.
Saat ini, ia tengah istirah kembali ke Indonesia dan menjalani karantina Covid-19 setelah bertolak dari Guatemala pada Selasa (3/8/2021).
Ke depan, negara asing di Asia menurutnya adalah tujuan yang menarik untuk berkarir.
"Mengikuti jalan takdir saja. Kalau pribadi, Asia bisa menjadi tantangan yang bagus. Tetapi, di Asia saingannya banyak. Tidak mudah untuk menembus," ujar pria Solo ini.
"Tetapi, suatu kehormatan bisa menjadi pelatih di Asia," imbuh pelatih Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Baca juga: 5 Smash Tercepat di Dunia Badminton, Ada yang Nyaris 500 Km/Jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.