TOKYO, KOMPAS.com - Atlet bulu tangkis asal Guatemala yang bertanding di Olimpade Tokyo 2020, Kevin Cordon, bercerita bahwa orangtuanya tak pernah melihatnya bermain.
Kisah itu diungkap pebulu tangkis ranking 59 dunia tersebut jelang babak semifinal tunggal putra melawan wakil Denmark, Viktor Axelsen.
Kevin Cordon sukses melaju ke babak empat besar setelah mengalahkan atlet Korea Selatan, Heo Kwang-hee, dengan skor 21-13 dan 21-18.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Kevin Cordon dan Keberanian di Hadapan Viktor Axelsen
"Saya masih kecil, bermain seperti anak kecil, bersenang-senang, berusaha melakukan yang terbaik," kata pemain berusia 34 tahun itu dengan nada merendah.
Ia sudah merantau sejak usia 12 tahun untuk mengejar impiannya bermain di Olimpiade.
"Bisakah Anda percaya bahwa saya berada di semifinal sekarang? Perasaan ini luar biasa," lanjutnya dikutip dari AFP, Sabtu (31/7/2021).
Heo yang tidak diunggulkan secara mengejutkan menyingkirkan peringkat satu dunia, Kento Momota, untuk mencapai perempat final, tetapi Cordon langsung menyerang dan menyelesaikan set pertama dalam 17 menit.
“Jika Anda membandingkan Guatemala dengan negara mana pun di Eropa atau Asia, tidak ada bandingannya – ini kenyataan kami,” katanya.
"Tapi kami memiliki satu kesamaan, kami bisa menyamai ketika Anda bermain dengan hati."
Guatemala hanya pernah memenangi satu medali Olimpiade ketika Erick Barrondo meraih perak dalam lari 20 kilometer putra di Olimpiade London 2012.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.