Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Dituduh Biarkan Industri Bahan Bakar Fosil Dorong Misinformasi Iklim

Kompas.com - 05/08/2021, 16:14 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

PALO ALTO, KOMPAS.com - Facebook disebut gagal menegakkan aturannya sendiri untuk mengekang kampanye misinformasi industri minyak dan gas atas krisis iklim selama pemilihan presiden tahun lalu.

Dilansir Guardian, kesimpulan didapat dari hasil analisis terbaru yang dirilis pada Kamis (5/7/2021).

Laporan oleh lembaga thinktank InfluenceMap yang berbasis di London ini, mengidentifikasi peningkatan iklan di situs media sosial itu oleh ExxonMobil dan perusahaan bahan bakar fosil lainnya.

Iklan bertujuan membentuk debat politik tentang kebijakan untuk mengatasi pemanasan global.

Baca juga: Yulimar Rojas, Peraih Medali Emas Wanita Pertama Venezuela, Berterima Kasih pada Facebook

InfluenceMap mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan industri bahan bakar fosil telah beralih dari menyangkal krisis iklim, dan sekarang menggunakan media sosial untuk mempromosikan minyak dan gas sebagai bagian dari solusi.

Laporan itu juga mengungkap apa yang dikatakannya sebagai "peran Facebook", dalam memfasilitasi penyebaran klaim palsu tentang pemanasan global.

Facebook dianggap gagal secara konsisten menerapkan kebijakannya sendiri untuk menghentikan iklan yang salah.

“Meskipun dukungan publik Facebook untuk aksi iklim berlanjut, tapi platformnya memungkinkan digunakan untuk menyebarkan propaganda bahan bakar fosil,” kata laporan itu.

“Facebook tidak hanya gagal menegakkan kebijakan periklanan yang ada, tapi jelas bahwa kebijakan ini tidak sejalan dengan kebutuhan kritis untuk tindakan iklim yang mendesak,” tambahnya.

Baca juga: Cara Mematikan Tanda Read di WhatsApp, Facebook Messenger, dan iMessage

Laporan tersebut menemukan bahwa 25 organisasi industri minyak dan gas menghabiskan setidaknya 9,5 juta dollar AS untuk menempatkan lebih dari 25.000 iklan di platform Facebook AS tahun lalu, yang dilihat lebih dari 431 juta kali.

Exxon sendiri menghabiskan 5 juta dollar AS

“Industri menggunakan berbagai taktik pengiriman pesan yang jauh lebih bernuansa daripada pernyataan langsung tentang penolakan iklim," ujarnya.

"Beberapa taktik paling signifikan yang ditemukan termasuk mengikat penggunaan minyak dan gas untuk mempertahankan kualitas hidup yang tinggi, mempromosikan gas fosil sebagai hijau, dan mempublikasikan tindakan sukarela yang diambil oleh industri tentang perubahan iklim,” kata laporan itu.

Laporan tersebut mencatat kenaikan pengeluaran untuk iklan Facebook pada Juli 2020, setelah calon presiden Joe Biden mengumumkan rencana iklim senilai 2 triliun dollar AS untuk mempromosikan penggunaan energi bersih.

Pengeluaran tetap tinggi sampai setelah pemilihan empat bulan kemudian.

Baca juga: Hina Nakes karena Tak Terima Kakak Dinyatakan Covid-19, Pemilik Akun Facebook Dilaporkan ke Polisi

"Ini menunjukkan industri minyak dan gas menggunakan iklan Facebook secara strategis dan untuk tujuan bermotif politik," kata laporan itu.

InfluenceMap juga menemukan 6.782 iklan industri energi di Facebook tahun lalu, yang mempromosikan klaim bahwa gas alam adalah bahan bakar hijau atau rendah karbon.

Ini berbera dengan penelitian Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim, yang mengatakan sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com