Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Serang Rumah Menhan Afghanistan, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 04/08/2021, 14:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang tewas saat rumah Menteri Pertahanan Afghanistan di Kabul disatroni oleh kelompok bersenjata.

Bismillah Khan Mohammadi tidak ada di rumah pada Selasa (3/8/2021), ketika pelaku meledakkan bom mobil dan melepaskan tembakan.

Keluarga Mohammadi dilaporkan selamat karena telah dievakasi sebelumnya, dengan seluruh penyerang ditembak mati.

Baca juga: Tentara Afghanistan dan Taliban Bertempur Sengit, Warga Lashkar Gah Terjebak

Serangan itu terjadi saat Taliban mulai mengepung kota penting Afghanistan, dengan Dewan Keamanan PBB menyerukan penghentian kekerasan.

Sumber kepada AFP seperti diberitakan BBC mengungkapkan, empat orang tewas dalam serangan di rumah Mohammadi.

Sementara yayasan medis Italia Emergency melaporkan, terdapat 11 korban luka yang dibawa ke fasilitas di Kabul, termasuk empat jenazah.

Laporan media setempat menyebut bahwa empat pelaku yang menyerang kediaman menhan tersebut juga ditembak mati.

"Jangan khawatir, segalanya baik-baik saja," jelas Mohammadi dalam kicauannya di twitter pasca-serangan.

Kementerian Luar Negeri AS merespons dengan menyatakan ciri-ciri penyerangan itu mirip yang dilakukan Taliban.

Baca juga: Ada Mayat-mayat di Jalan Saat Perang Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan Semakin Berkobar

Beberapa jam setelah insiden, penduduk Kabul turun ke jalan dan meneriakkan Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) untuk menentang Taliban.

Seruan serupa juga terjadi di Herat pada Senin (2/8/2021), yang dalam beberapa hari terakhir mengalami baku tembak dahsyat.

Apa kabar lainnya?

Pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak terlibat baku tembak sengit di Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand.

Sepanjang hari, PBB menerangkan setidaknya 40 orang penduduk sipil tewas. Saksi menyebut mayat bergelimpangan.

Baca juga: Sejumlah Ibu Kota Provinsi Jatuh di Tangan Taliban, Presiden Afghanistan Salahkan AS Buru-buru Tarik Pasukan

"Kami tidak tahu jika mereka warga biasa atau Taliban," kata saksi yang tidak ingin namanya dipublikasikan tersebut.

Militer sudah meminta warga untuk segera mengungsi, jelang operasi skala besar yang mereka lakukan untuk menggempur pemberontak.

Jika Taliban sampai berhasil mendapatkan Lashkar Gah, maka itu menjadi kemengan simbol grup yang pernah berkuasa pada 1996-2001 tersebut.

Pasalnya, Helmand merupakan pusat operasi militer AS dan sekutunya Inggris. Pemerintah setempat pun mengakui mereka kini kewalahan.

Di akhir pekan, Attaullah Afghan, kepala dewan Helmand mengakui jalannya peperangan kini tidak menguntungkan mereka.

Baca juga: Taliban Serang Bandara Kandahar di Afghanistan dengan Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com