Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Beirut Rusak Hajatannya, Dokter Ini Enggan Pasang Foto "Menyakitkan"

Kompas.com - 03/08/2021, 19:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

BEIRUT, KOMPAS.com - Hari pernikahan seharusnya menjadi saat yang paling membahagiakan, tetapi kondisinya berbeda bagi dokter Lebanon Israa Seblani. Dia bahkan tidak memajang foto pernikahannya karena kenangan itu begitu menyakitkan.

Pada 4 Agustus satu tahun lalu, dia berdiri berseri-seri dalam gaun putih dan hiasan kepala di sebuah alun-alun di Beirut. Hari itu dia menikah dengan pengusaha Ahmad Subeih.

Baca juga: Kontroversi Monumen Satu Tahun Ledakan Beirut, Keluarga Masih Berduka Tak Ada yang Bertanggung Jawab

Namun momen bahagia yang coba diabadikan melalui rekaman video berubah menjadi kehancuran, setelah raungan memekakkan telinga saat gelombang kejut yang kuat hampir membuatnya jatuh.

Videonya itu telah dilihat seluruh dunia, satu momen yang mengharukan di antara banyak cerita keluarga pada hari ledakan besar yang mengguncang ibu kota Lebanon.

Lebih dari 200 orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat ledakan Beirut satu tahun lalu. Pesisir kota hancur, kehancuran masih terlihat hari ini.

"Saya masih belum punya foto hari pernikahan saya di rumah," kata Seblani (30 tahun), kembali di alun-alun yang sama.

"Itu adalah bencana bagi orang-orang Lebanon. Saya tidak bisa melihat orang tua yang kehilangan anak-anak mereka, anak-anak yang kehilangan orang tua mereka, atau kehancuran yang terjadi, dan saya bahagia. (tapi dengan bencana itu) Saya tidak akan membohongi diri saya sendiri."

Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Masih Simpan 52 Kontainer Zat Asam Berbahaya

Mereka berencana bekerja pada ulang tahun pertama mereka, untuk menyibukkan diri, Seblani di Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri, suaminya di bisnis pakaiannya.

"Ini adalah hari di mana kita tidak dapat memiliki rencana apa pun," kata Subeih (34 tahun), "Ini adalah hari kesedihan, ini adalah hari yang kelam, hari berkabung untuk seluruh Lebanon."

Seblani kembali ke Amerika Serikat (AS), tempat dia bekerja, pada September. Tetapi pembatasan virus corona mencegah Subeih untuk bergabung dengannya.

Seblani kembali ke Lebanon sehingga mereka bisa bersama, sampai menemukan tempat baru yang jauh dari krisis ekonomi di tanah air mereka.

"Kami mencari keamanan, kami tidak ingin uang, kami tidak mencari kehidupan mewah, kami hanya ingin keamanan," kata Seblani.

Dia mungkin juga mencari tempat di mana orang akan mengenalnya karena alasan lain, selain ledakan Beirut.

“Tentu saja saya merasa senang orang-orang mengenal saya kemanapun saya pergi, dan saya yakin semua orang suka menjadi terkenal. Tetapi saya lebih suka menjadi terkenal dengan cara yang berbeda, karena ketika orang memanggil saya pengantin terkenal atau pengantin Beirut, saya ingat saat-saat buruk itu."

Baca juga: Usai Ledakan Beirut, Ini Curahan Hati Seorang Dokter Bedah Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com