Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Afghanistan Makin Memanas, Kompleks PBB Ikut Diserang

Kompas.com - 31/07/2021, 15:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Kompleks utama PBB di provinsi Herat, Afghanistan, diserang oleh elemen anti-pemerintah pada Jumat (30/7/2021).

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) melaporkan, akibat serangan tersebut setidaknya satu penjaga keamanan tewas.

Melansir The Guardian, serangan tersebut meibatkan senjata dan granat berpeluncur roket (RPG).

Baca juga: Lari dari Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Bikin Paspor untuk Kabur ke Luar Negeri

Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah para milisi Taliban menembus jauh ke dalam ibu kota provinsi Herat.

Para milisi Taliban itu dilaporkan bertempur hebat dengan pasukan keamanan Afghanistan.

Setelah serangan tersebut, PBB mengatakan pihaknya akan segera mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan untuk melihat secara utuh insiden tersebut.

Kendati demikian, masih belum jelas siapa dalang di balik serangan yang menargetkan kompleks PBB di provinsi Herat tersebut.

Baca juga: Banjir Bandang Melanda Afghanistan 60 Orang Tewas dan Puluhan Orang Hilang

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa semua kompleks diplomatik di ibu kota provinsi Herat saat ini dalam siaga tinggi.

UNAMA mengatakan, serangan itu menargetkan pintu masuk kompleks yang secara jelas ditandai sebagai fasilitas PBB.

Deborah Lyons, perwakilan khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan, menyayangkan serangan terhadap kompleks PBB tersebut.

Selain itu, Lyons juga mengutuk serangan tersebut.

Baca juga: China Harap Taliban Berperan Akhiri Konflik di Afghanistan

Ibu kota provinsi Herat adalah ibu kota provinsi kedua di Afghanistan yang dimasuki Taliban dalam periode 24 jam.

Sebelumnya, kelompok pemberontak itu dilaporkan memasuki ibu kota provinsi Helmand, Lashkar Gah, lalu bertempur di sana.

“Sejak Kamis (29/7/2021) pagi, Taliban telah melancarkan serangan dari beberapa arah ke kota Lashkar Gah,” kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters.

Konflik di Afghanistan semakin memanas sejak sebagian besar pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ditarik dari negara tersebut.

Segera setelah itu, Taliban langsung melancarkan serangan kilatnya dan berhasil menduduki sejumlah besar distrik di Afghanistan.

Baca juga: AS Akui Keterlibatan China dalam Konflik Afghanistan-Taliban Bisa Jadi Positif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com