LONDON, KOMPAS.com - Ada satu lagi orang Indonesia di balik terciptanya vaksin AstraZeneca, yaitu Carina Joe.
Wanita bernama lengkap Carina Citra Dewi Joe ini adalah peneliti di Jenner Institute University Oxford.
Carina Joe adalah ilmuwan yang bertugas memungkinkan vaksin Covid-19 AstraZeneca bisa digunakan di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Profil Dame Sarah Gilbert, Ilmuwan di Balik Vaksin AstraZeneca-Oxford
Dalam video di YouTube Kompas TV pada Jumat (30/7/2021), wanita yang dulu bercita-cita menjadi dokter atau insinyur ini menjelaskan hak paten seperti apa yang dia pegang.
"Paten itu enggak cuma satu doang," ujarnya seraya menerangkan total ada lebih dari enam pemegang hak paten vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca karena bidangnya berbeda-beda.
Sarah Gilbert yang mendapat standing ovation di turnamen tenis ternama Wimbledon 2021, juga memegang hak paten tapi tidak semuanya.
Gilbert dikutip dari Reuters pada 11 Maret 2021 pernah mengemukakan, sebaiknya ide mengambil hak paten penuh dibuang jauh-jauh agar bisa dibagi-bagi.
Kala itu sedang ada pembahasan tentang siapa pemegang hak paten vaksin Covid-19 nantinya.
Baca juga: Kisah Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Enggan Ambil Hak Paten Penuh agar Harganya Murah
Lebih lanjut Carina menguraikan, dirinya memegang hak paten tentang manufacturing scale up atau produksi dalam skala besar.
Sederhananya, tanggung jawab Carina Joe adalah menemukan cara agar vaksin AstraZeneca bisa diproduksi lebih banyak.
"Karena percuma kan kalau kita menemukan vaksin, oh ini vaksin efektif, tapi kita enggak bisa produksinya. Kan kita enggak bisa ngasih ke masyarakat juga kan," timpal Indra Rudiansyah, pemuda Indonesia yang berada di balik terciptanya vaksin AstraZeneca.
"Kalau cuman bisa di skala lab mau kapan tahun mungkin kita produksinya, tapi kalau dengan proses development yang Carina lakukan kita memungkinkan scaling up (memperbanyak) produksi vaksin hingga ratusan juta dosis."
Baca juga: Indra Rudiansyah, Pemuda Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca
Sejak SMA Carina tertarik dengan bidang bioteknologi khususnya tentang manipulasi genetika.