Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carina Joe, Ilmuwan Indonesia Salah Satu Pemilik Hak Paten Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 31/07/2021, 14:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Namun, karena saat itu di Indonesia masih belum banyak yang membuka studi bidang tersebut, akhirnya Carina melanjutkan studinya ke luar negeri.

Setelah lulus S1 ia ditawari magang di sebuah perusahaan Australia.

Perusahaan itulah yang menawarinya melanjutkan studi hingga meraih gelar PhD untuk mendukung kariernya di bidang penelitian.

Carina Joe kemudian meraih gelar PhD bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.

Pengalaman di industri bioteknologi membawanya terlibat dalam penelitian vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 saat ini.

“Setelah PhD saya, saya melanjutkan magang selama 7 tahun. Karena saya memiliki latar belakang industri, saat melamar ke Oxford postdoc, mereka senang dengan latar belakang industri saya,” katanya dikutip dari unggahan Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, di Instagram resminya @desrapercaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Desra Percaya, PhD (@desrapercaya)

Carina Joe pernah bekerja dengan beragam laboratorium cGMP di berbagai negara untuk memperjuangkan transfer teknologi proses produksi vaksin.

Melansir Tribunnews pada 31 Juli 2021, dalam live Instagram Desra Percaya, Carina menceritakan pengalamannya saat terlibat produksi Vaksin AstraZeneca.

Carina mengaku seperti mendapat proyek besar saat menerima tawaran, karena hasil kerjanya nanti akan memengaruhi langsung kehidupan masyarakat secara global.

"Terus perasaannya ada senangnya ada susahnya juga," ujar Carina dikutip dari Live Instagram Desra Percaya bersama Indra Rudiansyah dan Ganjar Pranowo, Minggu (25/7/2021).

Carina pun menceritakan selama memproduksi vaksin AstraZeneca seluruh tim bekerja super keras, bahkan sampai tujuh hari seminggu dalam waktu 12 jam sehari, tanpa libur dan istirahat selama 1,5 tahun.

"Kita bekerja super keras, saya pikir setengah mati sih. Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu, lebih dari 12 jam sehari. Tanpa libur tanpa istirahat selama 1,5 tahun itu. Supaya itu bisa digunakan di seluruh dunia," ungkap Carina Joe.

Baca juga: Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Dapat Standing Ovation di Wimbledon 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com