Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Melanda Afghanistan 60 Orang Tewas dan Puluhan Orang Hilang

Kompas.com - 30/07/2021, 16:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Orang-orang di Afghanistan timur tertimbun lumpur dan puing-puing saat hujan deras menyebabkan banjir bandang semalaman pada Rabu (28/7/2021).

Setidaknya ada 60 orang tewas, dan puluhan orang hilang, serta banyak rumah yang rusak di distrik Kamdesh, provinsi Nurestan yang dilanda banjir bandang.

Melansir BBC pada Jumat (30/7/2021), bencana itu terjadi di wilayah yang diduduki oleh militan Taliban yang memerangi pemerintah Afghanistan.

Baca juga: Banjir Jerman: Sirine Peringatan Modern Mati, Biarawan Bunyikan “Lonceng Badai” Abad Pertengahan

Pembicaraan dilakukan antara kedua kubu agar tim penyelamat dari pemerintah Afghanistan dapat masuk ke daerah yang dalam situasi normalnya sulit diakses.

Para pejabat Afghanistan menyebutkan korban tewas 60 orang, tetapi Taliban mengatakan 150 orang tewas dalam banjir bandang tersebut, menurut laporan kantor berita Associated Press (AP).

Gubernur Nurestan Hafiz Abdul Qayyum pada Kamis (29/7/2021) mengatakan bahwa jumlah korban dapat meningkat setelah pejabat pemerintah Afghanistan mendapatkan lenih banyak akses ke lokasi bencana yang dikuasai Taliban. 

Namun, jaringan seluler yang terputus telah menghambat komunikasi di wilayah tersebut, seperti yang dilansir dari The Washington Post pada Jumat (30/7/2021). 

Baca juga: Banjir di London Membuat Layanan Gawat Darurat Rumah Sakit Ditutup

Taliban mengatakan bahwa mereka telah mengirim tim penyelamat untuk membantu, berjanji menyediakan dana bantuan sekitar 62.000 dollar AS (Rp 896,3 juta), menurut laporan AP.

Namun, tidak jelas seberapa baik mereka diperlengkapi untuk menghadapi bencana dalam skala seperti itu.

Taliban telah memerangi pasukan pemerintah Afghanistan di seluruh negeri, mengambil alih wilayah sejak penarikan pasukan asing yang dipimpin AS dari negara itu.

Baca juga: Belgia Dilanda Banjir untuk Keduanya Kalinya dalam Seminggu Terakhir

Banjir bandang di Afghanistan terjadi ketika hujan sangat deras dan drainase biasa tidak dapat mengatasi.

Hujan deras dan banjir membunuh warga setiap tahun di Afghanistan, di mana rumah-rumah dibangun dengan kualitas buruk di daerah pedesaan terpencil yang sangat rentan.

Baca juga: Topan In-Fa Ancam China dalam Bencana Susulan Setelah Banjir Besar

Banyak faktor yang menyebabkan banjir, tetapi pemanasan global yang disebabkan oleh perubahan iklim membuat curah hujan ekstrem lebih mungkin terjadi.

Dunia saat ini telah menghangat sekitar 1,2 Celcius sejak era industri dimulai, dan suhu Bumi akan terus meningkat, kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan tajam terhadap emisi.

Baca juga: UPDATE Korban Tewas akibat Longsor dan Banjir di India Capai 125 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com