TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang bakal memperpanjang status darurat di ibu kota Tokyo, dan menerapkan di empat wilayah lain karena kasus Covid-19 yang masih tinggi.
Pada Kamis (29/7/2021), ibu kota kembali rekor baru dengan jumlah infeksi melampaui 10.000 dalam 24 jam sebelumnya.
Panitia Olimpiade Tokyo juga mengumumkan 27 kasus yang ada hubungannya dengan multivenet empat tahunan itu.
Baca juga: Pemerintah Jepang Tolak Hentikan Olimpiade Tokyo meski Kasus Covid-19 Melonjak 149 Persen
Jumlah itu merupakan angka tertinggi sejauh ini. Meski begitu, pemerintah membantah kasus di Olimpiade jadi penyebab melonjaknya infeksi di Jepang.
Perdana Menteri Yoshihide Suga menuturkan, pemerintahannya akan segera mengumumkan kebijakan terbaru dalam kewaspadaan tinggi.
Saat ini, status darurat di Tokyo, yang melarang bar atau pun restoran buka terlalu malam, berlaku hingga 22 Agustus.
Tetapi seperti diberitakan AFP Jumat (30/7/2021), pemerintah "Negeri Sakura" berencana memperpanjang sampai akhir Agustus.
Juru bicara pemerintah Katsunobu Kato menerangkan, kondisi darurat ini juga akan diterapkan di tiga prefektur sekitar Tokyo, Osaka, dan Okinawa.
"Kami harus memberikan pesan yang kuat,' tegas Menteri Kesehatan Norihisa Tamura dalam konferensi pers.
Baca juga: Ibu Kota Jepang Catatkan 3.177 Kasus Covid-19 Baru, Rekor dalam 2 Hari Beruntun
Tamura mengatakan, infeksi Covid-19 masih tinggi di ibu kota dan Okinawa meski sudah menerapkan status darurat.
Dia mencatat varian Delta menjadi dalang dari sekitar setengah infeksi baru yang mereka temukan di Tokyo.
Olimpiade Tokyo, yang digeber sejak 23 Juli, memberlakukan aturan ketat untuk menangkal penyebaran virus corona.
Termasuk di antaranya adalah larangan penonton untuk beberapa cabang olahraga, dan tes bagi atlet dan ofisial setiap harinya.
Baca juga: Ibu Kota Jepang Dilanda Lonjakan Kasus Covid-19 Beberapa Hari Setelah Olimpiade Tokyo Dimulai
Haruo Ozaki, Ketua Asosiasi Kedokteran Tokyo, berkata Olimpiade bisa memberi dampak tidak langsung bagi penyebaran corona di Jepang.
"Orang-orang tentu akan gusar, kenapa mereka harus dikekang jika kita sedang menggelar festival," paparnya.
Setelah Olimpiade, Tokyo bakal menghelat Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 5 September. Keputusan mengenai ada atau tidaknya penonton belum diumumkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.