CASABLANCA, KOMPAS.com - Seorang wanita yang mencetak rekor dunia dengan melahirkan sembilan bayi mengungkapkan lelahnya mengurus anak dengan harus menyiapkan 100 popok dan 6 liter susu setiap hari.
Halima Cisse (26 tahun) memecahkan rekor di klinik Ain Borja di Casblanca, Maroko pada 5 Mei 2021, dengan melahirkan sembilan anak atau nonuplet.
Sebelumnya, rekor melahirkan anak kembar terbanyak dipegang oleh Nadya Suleman, yang melahirkan 8 anak kembar pada 2009.
Sembilan anak Cisse dikandung secara alami dan lahir caesar dengan bobot 500 gram hingga 1 kg, sehingga perlu mendapatkan perawatan di inkubator di unit perawatan intensif klinik.
Baca juga: Ibu yang Melahirkan 9 Bayi Sekaligus Sempat Hampir Mati karena Kehabisan Darah
"Sungguh mengejutkan ketika saya mengetahui bahwa saya memiliki sembilan bayi karena saya pikir itu tujuh," kata Cisse seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Selasa (27/7/2021).
"Saat bayi-bayi itu lahir, ada begitu banyak pertanyaan di benak saya. Saya sangat sadar apa yang akan terjadi dan saya merasa bayi itu keluar tidak ada habisnya," ujarnya.
"Saudara saya memegang tangan saya, tetapi yang dapat saya pikirkan hanyalah bagaimana saya akan menjaga mereka dan siapa yang akan membantu saya?" lanjutnya.
Hampir tiga bulan setelah menjalani proses persalinan yang sulit, dia masih dalam pemulihan dan hanya mengunjungi sembilan bayinya dua kali sehari selama 30 menit.
Sembilana bayi diberi makan setiap 2 jam, minum 6 liter susu formula gabungan per hari, dan mereka membutuhkan 100 popok sehari, yang diganti setiap 2 jam. Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 3 jam.
Sejauh ini, tagihan perawatan untuk merawat sembilan anak telah menelan biaya 1 juta poundsterling (Rp 20,1 miliar) dan telah dibayar oleh pemerintah Mali.
Baca juga: Tidak Terlihat di USG, Wanita Ini Melahirkan 9 Bayi Sekaligus
Ia mengungkapkan bahwa dalam waktu satu bulan setelah melahirkan dia kehabisan ASI. Bayinya diperkirakan akan tetap berada di rumah sakit selama dua bulan lagi.
"Ini banyak pekerjaan dan saya masih merasa sangat lemah," katanya.
"Kehamilan saya sangat sulit, dan saya perlu banyak istirahat," ungkapnya.
"Melahirkan satu anak cukup sulit, tetapi memiliki sembilan tidak terbayangkan. Sungguh menakjubkan jumlah pekerjaan dalam menjaga mereka. Saya berterima kasih kepada tim medis yang melakukan semua kerja keras dan pemerintah Mali untuk mendanai ini," ungkapnya.
Dia hampir meninggal karena kehilangan darah selama persalinan dengan dokter memperkirakan bahwa perutnya sendiri memiliki berat hampir 30 kg, terdiri dari bayi dan cairan ketuban.