Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Ungkap Lelahnya Miliki 9 Bayi, Sediakan 100 Popok dan 6 Liter Susu Setiap Hari

Kompas.com - 29/07/2021, 03:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

CASABLANCA, KOMPAS.com - Seorang wanita yang mencetak rekor dunia dengan melahirkan sembilan bayi mengungkapkan lelahnya mengurus anak dengan harus menyiapkan 100 popok dan 6 liter susu setiap hari.

Halima Cisse (26 tahun) memecahkan rekor di klinik Ain Borja di Casblanca, Maroko pada 5 Mei 2021, dengan melahirkan sembilan anak atau nonuplet.

Sebelumnya, rekor melahirkan anak kembar terbanyak dipegang oleh Nadya Suleman, yang melahirkan 8 anak kembar pada 2009.

Sembilan anak Cisse dikandung secara alami dan lahir caesar dengan bobot 500 gram hingga 1 kg, sehingga perlu mendapatkan perawatan di inkubator di unit perawatan intensif klinik.

Baca juga: Ibu yang Melahirkan 9 Bayi Sekaligus Sempat Hampir Mati karena Kehabisan Darah

"Sungguh mengejutkan ketika saya mengetahui bahwa saya memiliki sembilan bayi karena saya pikir itu tujuh," kata Cisse seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Selasa (27/7/2021).

"Saat bayi-bayi itu lahir, ada begitu banyak pertanyaan di benak saya. Saya sangat sadar apa yang akan terjadi dan saya merasa bayi itu keluar tidak ada habisnya," ujarnya.

"Saudara saya memegang tangan saya, tetapi yang dapat saya pikirkan hanyalah bagaimana saya akan menjaga mereka dan siapa yang akan membantu saya?" lanjutnya.

Hampir tiga bulan setelah menjalani proses persalinan yang sulit, dia masih dalam pemulihan dan hanya mengunjungi sembilan bayinya dua kali sehari selama 30 menit.

Sembilana bayi diberi makan setiap 2 jam, minum 6 liter susu formula gabungan per hari, dan mereka membutuhkan 100 popok sehari, yang diganti setiap 2 jam. Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 3 jam.

Sejauh ini, tagihan perawatan untuk merawat sembilan anak telah menelan biaya 1 juta poundsterling (Rp 20,1 miliar) dan telah dibayar oleh pemerintah Mali.

Baca juga: Tidak Terlihat di USG, Wanita Ini Melahirkan 9 Bayi Sekaligus

Ia mengungkapkan bahwa dalam waktu satu bulan setelah melahirkan dia kehabisan ASI. Bayinya diperkirakan akan tetap berada di rumah sakit selama dua bulan lagi.

"Ini banyak pekerjaan dan saya masih merasa sangat lemah," katanya.

"Kehamilan saya sangat sulit, dan saya perlu banyak istirahat," ungkapnya.

"Melahirkan satu anak cukup sulit, tetapi memiliki sembilan tidak terbayangkan. Sungguh menakjubkan jumlah pekerjaan dalam menjaga mereka. Saya berterima kasih kepada tim medis yang melakukan semua kerja keras dan pemerintah Mali untuk mendanai ini," ungkapnya.

Dia hampir meninggal karena kehilangan darah selama persalinan dengan dokter memperkirakan bahwa perutnya sendiri memiliki berat hampir 30 kg, terdiri dari bayi dan cairan ketuban.

Ms Cisse berkata, "Untungnya saya tidak harus bangun di malam hari, jika bayi mulai menangis karena perawat menangani semua itu, jadi saya bisa banyak tidur. Saya beruntung masih hidup dan mendapatkan semua dukungan ini."

Cisse melahirkan melalui operasi caesar, ditemani oleh saudara perempuannya Aisha, sementara suaminya Kader Arby tinggal di rumah mereka di Timbuktu, Mali. Dia tidak dapat melakukan perjalanan karena pembatasan perjalanan Covid-19.

Baca juga: Kehilangan Anak karena Tumor Otak, Wanita Ini Melahirkan Lagi Saat Berusia 57 Tahun

Arby (35 tahun), baru tiba di Maroko pada 9 Juli, dan setelah menghabiskan 10 hari karantina, ia melihat sembilan anaknya untuk pertama kalinya pada 19 Juli.

"Ini adalah perasaan yang luar biasa dan saya hanya bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka telah selamat dan kesehatan mereka membaik dan istri saya. Ketika saya melihat mereka, saya kehilangan kata-kata, sulit untuk menerima semuanya," kata Arby.

Pasangan ini menikah pada 2017 dan sudah memiliki seorang putri, Souda (2,5 tahun) yang dirawat oleh kerabat.

Arby adalah seorang pelaut di angkatan laut Mali dan mengakui bahwa menjaga keluarganya akan "menantang" secara finansial.

Mereka tinggal di rumah sederhana dengan tiga kamar tidur yang katanya sekarang harus mereka kembangkan untuk menampung sepuluh anak mereka.

"Ada banyak hal yang harus diselesaikan tentang masa depan, tetapi untuk saat ini, kami hanya fokus merawat bayi kami dan membawanya pulang," kata Arby.

"Kekhawatiran besar bagi saya bukanlah ukuran rumah saya, berapa banyak kamar yang kami miliki atau uang, tetapi memastikan bahwa istri dan anak-anak saya baik-baik saja," imbuhnya.

Baca juga: Melahirkan di Usia 64 Tahun, Anak Kembar dari Wanita Ini Diambil Negara

Pasangan ini mengaku belum bisa memastikan kapan tepatnya masing-masing dari sembilan anak lahir dan mana yang tertua atau termuda.

Untuk saat ini, mereka hanya dapat mengidentifikasi sembilan anak kembar mereka dengan nama mereka yang tertulis di inkubator masing-masing.

Salah satu anak laki-laki, Mohammed dinamai untuk menghormati raja Maroko. Sementara yang lain, Bah membawa nama mantan presiden Mali. Ini sebagai rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan otoritas kedua negara kepada keluarga tersebut.

Dua anak laki-laki lainnya bernama El Hadji dan Oumar.

Nama kelima bayi perempuan adalah Hawa, Adama, Fatouma, Oumou dan Kadidia.

Bayi-bayi itu lahir dengan urutan sebagai berikut, Kadidia (2,8 kg) , Mohammed VI (3,315 kg), Fatouma (3, 130 kg), Oumar (2,4 kg), Hawa (1,6 kg), Adama (2,720 kg), Bah (2,9 kg), Oumou (2,8 kg), El Hadji (1,9 kg).

Baca juga: Setelah Melahirkan, Wanita Ini Ditinggal Kabur Pacarnya bersama Ibunya Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com