Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kecam Panduan CDC, Bersumpah Tak Mau Warga AS Terus Pakai Masker

Kompas.com - 28/07/2021, 15:22 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Donald Trump mengecam pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Selasa (27/7/2021).

Dilansir The Hill, ini terjadi pasca Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan mandat masker dalam ruangan di sebagian besar wilayah AS serta di semua sekolah K-12, terlepas dari status vaksinasi.

“Kami tidak akan kembali,” kata presiden ke-45 itu.

“Kami tidak akan "menutupi" anak-anak kami. Joe Biden dan pemerintahannya tidak belajar apa pun dari tahun lalu. Orang Amerika harus berani belajar bagaimana hidup dan melawan dengan aman dan bertanggung jawab," tambahnya.

Baca juga: CDC Ubah Panduan, Imbau Tetap Pakai Masker Walau Sudah Divaksinasi

“Jangan menyerah pada Covid-19,” ujar Trump.

“Jangan kembali! Mengapa Demokrat tidak mempercayai sains? Jangan biarkan ini terjadi pada anak-anak kita atau negara kita,” tambahnya.

Sebelumnya di hari yang sama, Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan masker harus dipakai di tempat umum dalam ruangan di lokasi di mana penularan virus corona "substansial" atau "tinggi."

Badan tersebut mendefinisikan penularan "substansial" di suatu daerah memiliki antara 50 dan 99 kasus baru per 100.000 orang, selama periode tujuh hari.

Penularan “tinggi” didefinisikan sebagai memiliki 100 atau lebih kasus per 100.000 orang selama periode tujuh hari.

Saat ini, 63,45 persen wilayah AS mengalami tingkat penularan "substansial" atau "tinggi" seperti yang didefinisikan oleh CDC.

Ini termasuk semua lima wilayah NYC, kabupaten Nassau dan Suffolk di Long Island, dan kabupaten Bergen, Essex dan Union di New Jersey.

Baca juga: Menurut WHO, Ini Bedanya Varian Delta dengan Delta Plus

Walensky juga mengatakan bahwa sementara, anak-anak Amerika harus "kembali ke pembelajaran tatap muka penuh waktu di musim gugur dengan strategi pencegahan yang tepat."

Masker harus dipakai oleh guru, staf, siswa, dan pengunjung, terlepas apakah mereka divaksinasi atau tidak.

Pengumuman itu muncul 75 hari setelah CDC mengumumkan bahwa orang yang divaksinasi lengkap dapat pergi tanpa masker di sebagian besar pengaturan dalam ruangan.

Pejabat kesehatan menyebut penyebaran varian Delta yang sangat menular sebagai alasan kemunduran.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Disebut Virus Paling Menular

Walensky juga mengatakan bahwa sementara vaksin sangat efektif melawan penyakit serius, termasuk varian Delta.

Panduan baru ini membantu melindungi individu yang lebih rentan dan anak-anak yang terlalu muda untuk diimunisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com