Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Palestina Tewas di Penjara Israel Setelah Dipukuli Saat Perayaan Idul Adha

Kompas.com - 28/07/2021, 07:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Seorang pria Palestina tewas di penjara Israel, yang dicurigai karena dipukuli oleh petugas penjaga secara brutal.

Abdo Yusuf Al-Khatib Al-Tamimi (43 tahun) tewas di pusat penjara Moskabiya, yang juga dikenal sebagai Russian Compound di barat Yerusalem pada 23 Juli.

Al-Tamimi, ayah 4 anak, dari kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur yang diduduki, ditangkap beberapa hari sebelumnya karena pelanggaran kecil lalu lintas.

Baca juga: Bawa Sebatang Besi, Warga Palestina Dibunuh Tentara Israel

Istrinya yang sedang hamil, Rana, mengatakan para narapidana lain memberitahu keluarga Al-Tamimi bahwa ia dipukuli oleh pasukan Israel sebelum ia meninggal.

"Keluarga kami menerima telpon dari para tahanan lain di sel yang berdekatan di Moskabiyah, bahwa mereka mendengar Al-Tamimi berteriak dan suara pukulan menghujaninya, sebelum dia tidak ada suaranya lagi," ujar Rana kepada Al Jazeera pada Selasa (27/7/2021).

"Dia pegi masuk penjara dalam keadaan sehat, tidak ada masalah kesehatan," ungkap Rana.

Ama Taha, ibu Rana, mengutip kabar dari tahanan lainnya bahwa ada perlawanan dari Al-Tamimi terhadap penjaga penjara sebelum ia diserang.

Baca juga: 146 Warga Palestina Luka-luka dalam Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat

"Abdo bersama tiga tahanan lainnya bertakbir, karena saat itu Idul Adha, dan kemudian diberitahu oleh penjaga penjara bahwa itu tidak boleh," kata Taha kepada Al Jazeera.

"Menantu laki-laki saya mendebatnya dan perdebatan itu meningkat sampai ia dipisahkan dari 3 tahanan lainnya dan dibawa ke sel terpisah," ujarnya.

Setelah itu, ketiga tahanan tersebut mendengar suara teriakan Al-Tamimi, sebelum tiba-tiba hening dan dikabarkan ia tewas.

Ada beberapa foto beredar setelah kematiannya, yang menunjukkan adanya luka yang dalam di kepalanya, yang kemudian dijahit, luka berdarah di lututnya, dan memar luas di bagian lain di tubuhnya.

Baca juga: Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina, Ratusan Terluka di Tepi Barat

Layanan Penjara Israel (IPS) mengumumkan bahwa dia telah "ditemukan tewas" di selnya 3 hari setelah penangkapannya.

"Meskipun petugas medis berusaha untuk menghidupkannya kembali, mereka tidak berhasil dan dia meninggal di tempat," kata IPS dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa mereka akan menyelidiki keadaan kematiannya "seperti insiden lainnya".

Jenazah Al-Tamimi dilaporkan dibawa ke Institut Forensik Abu Kabir di Yerusalem Timur yang diduduki untuk diautopsi oleh otoritas Israel di hadapan seorang dokter Palestina.

Hasil otopsi belum diumumkan ke publik.

Baca juga: Kisruh Perebutan Tanah Palestina oleh Pemukim Ilegal Israel, Bisakah Berakhir?

Keluarga itu mengatakan permintaan mereka untuk berbicara dengan seorang pejabat senior di Abu Kabir tentang otopsi telah ditolak oleh pihak berwenang Israel.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan pada 23 Juli bahwa pihaknya "sangat prihatin" tentang kematian Al-Tamimi.

“Kantor Hak Asasi Manusia PBB mendesak pihak berwenang Israel untuk merilis laporan otopsi dan melakukan penyelidikan independen dan transparan atas kematian Al-Tamimi,” kata pihak PBB.

Menurut outlet media Palestina Wafa, “Beberapa lembaga tahanan, termasuk Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, dan Masyarakat Tahanan Palestina menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Abdo Al-Tamimi.”

Baca juga: PM Israel Kalah Suara: Hukum Diskriminatif Bagi Keluarga Arab Israel dan Palestina Dicabut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com