BEITA, KOMPAS.com - Sebanyak 146 warga Palestina luka-luka pada Jumat (23/7/2021) dalam bentrokan dengan tentara Israel di desa Beita, Tepi Barat, menurut keterangan petugas medis setempat.
Bentrokan terjadi buntut dari protes terhadap pos pemukiman ilegal Israel.
Sementara itu tentara Israel mengatakan, dua tentara mereka luka ringan dalam bentrokan tersebut.
Baca juga: 50.000 Nomor Telepon Dipantau Spyware Pegasus Buatan Israel, Mayoritas Jurnalis dan Aktivis
Ratusan warga Palestina berkumpul di Beita, yang terletak di utara Tepi Barat yang diduduki Israel, untuk memprotes pos terdepan Eviatar, kata seorang koresponden AFP.
Daerah itu sering dilanda demonstrasi menentang perluasan permukiman di tanah Palestina.
Tentara Israel mengatakan, "Selama beberapa jam terakhir, kerusuhan terjadi di area pos terdepan Givat Eviatar, selatan Nablus".
"Ratusan warga Palestina melemparkan batu ke pasukan (tentara) IDF, yang menanggapi dengan membubarkan kerusuhan," katanya dikutip dari AFP, menambahkan bahwa dua tentara yang terluka ringan dibawa ke rumah sakit.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 146 warga Palestina terluka selama bentrokan, termasuk sembilan akibat peluru tajam, 34 oleh peluru berlapis karet, dan 87 akibat gas air mata.