Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anthony Fauci Bela Pendanaan AS untuk Penelitian Virus Corona di Laboratorium Wuhan

Kompas.com - 26/07/2021, 21:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dr Anthony Fauci membela AS yang memberikan ratusan ribu dolar untuk penelitian di laboratorium Wuhan, untuk mempelajari apakah virus corona kelelawar dapat ditularkan ke manusia.

Ahli Penyakit Menular AS itu mengatakan bahwa akan menjadi sebuah “kelalaian" jika AS tidak melakukan pendanaan untuk melakukan penelitian itu.

Baca juga: China Bantah Tuduhan WHO Halangi Penyelidikan Asal-usul Covid-19

"Itu adalah ... proposal yang diberikan dengan peninjauan dan mendapat peringkat yang sangat tinggi mengingat betapa pentingnya itu harus dilakukan," kata Fauci kepada penyiar CNN Jake Tapper di "State of the Union" pada Minggu (25/7/2021).

“(Proposal itu) untuk dapat melakukan survei tentang apa yang terjadi di antara populasi kelelawar, karena semua orang di dunia berusaha mencari tahu apa sumber asli dari SARS CoV-1 yang asli,” lanjutnya.

National Institutes of Health mengalokasikan 600.000 dollar AS (Rp 8,6 miliar) untuk organisasi nirlaba yang terkait dengan Institut Virologi Wuhan, yang telah menjadi pusat teori kebocoran laboratorium tentang asal mula pandemi Covid-19.

Baca juga: China Kecam WHO Arogan karena Akan Selidiki Lab Wuhan Terkait Asal-usul Covid-19

Fauci, yang merupakan kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, berpendapat bahwa perlu untuk melanjutkan penelitian tersebut.

“Hampir seolah-olah jika Anda tidak melakukan penelitian itu (lagi), Anda akan lalai karena Anda perlu mencoba mencari tahu bagaimana dapat mencegah hal ini (pandemi Covid-19) terjadi lagi,” kata Fauci melansir New York Post.

Fauci menambahkan bahwa penelitian itu penting dilakukan di China karena di situlah SARS pertama kali muncul.

“Jika kami mulai mencari kelelawar di Secaucus, New Jersey, atau Fairfax County, Virginia, itu tidak akan banyak berkontribusi pada data asal SARS COV-1,” kata Fauci.

Baca juga: 2 Juta Lebih Netizen China Ajukan Petisi Desak WHO Selidiki Lab AS Terkait Asal-usul Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com