AHMEDABAD, KOMPAS.com – Wabah jamur hitam selama gelombang kedua Covid-19 di India masih menghadirkan mimpi buruk bagi banyak orang.
Data yang disajikan di Rajya Sabha Selasa (20/7/2021) mengungkapkan, India mencatat 45.374 kasus infeksi jamur dengan nama ilmiah mucormycosis tersebut.
Dari jumlah kasus tersebut, 35 persen berasal dari negara bagian Maharashtra dan negara bagian Gujarat dengan masing-masing 9.348 dan 6.731 kasus.
Baca juga: Jamur Hitam di India: Ribuan Orang Meninggal, Kasusnya Sudah Ada di Indonesia
Sementara itu, negara bagian Gujarat melaporkan sekitar 515.000 kasus Covid-19 antara 1 April hingga 30 Juni sebagaimana dilansir The Times of India.
Itu berarti, The Times of India melaporkan bahwa 13 pasien dari setiap 1.000 pasien Covid-19 terinfeksi jamur hitam.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Maharashtra dengan 3 pasien jamur hitam dalam 1.000 kasus Covid-19 dan rata-rata nasional 2 pasien jamur hitam dari setiap 1.000 kasus Covid-19.
Seorang ahli bedah THT yang berbasis di Gujarat Rajesh Vishwakarma mengatakan, ada banyak faktor kenapa kasus jamur hitam di negara bagian tersebut begitu tinggi.
Baca juga: Jamur Hitam Mengganas di India, Berbahaya bagi Penyintas Covid-19
“Gujarat sudah lama dianggap sebagai pusat pasien diabetes di India, yang juga menjadi komorbiditas utama pada pasien Covid-19,” kata Vishwakarma.
Dia menambahkan, daya tahan tubuh alias imun yang menurun pada pasien Covid-19 yang sembuh membuat infeksi jamur jadi lebih “subur”.
“Studi lebih lanjut dari pasien mucormycosis dari Gujarat dapat memberikan beberapa wawasan mengapa itu dilaporkan lebih banyak dari dua negara bagian tetangga,” sambung Vishwakarma.
Dokter spesialis penyakit menular dan anggota gugus tugas Covid-19 Gujarat Atul Patel berujar, studi jamur hitam yang sedang berlangsung pada pasien Covid-19 menunjukkan bahwa faktor lingkungan bisa memainkan peran yang lebih besar.
Baca juga: Setelah India, Kasus Jamur Hitam Menyebar ke 5 Negara, Ini Daftarnya