Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengganasnya Kanibalisme China Era '60-an, Rela Makan Keluarga Sendiri

Kompas.com - 21/07/2021, 15:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian,AFP

KOMPAS.com - Setelah revolusi dan memerintah China selama delapan tahun, pada tahun 1958, Pemimpin China Mao Zedong memutuskan sudah saatnya untuk "Lompatan Jauh ke Depan". 

Tapi, hal ini nyatanya tak bisa menyelamatkan China dari keterpurukan

Dilansir AFP,  pada puncak hiruk-pikuk Revolusi Kebudayaan China, sejumlah orang yang dianggap "musuh", disantap dalam “perjamuan daging” yang mengerikan.

Satu dekade kekerasan dan kehancuran di seluruh China pun berlangsung, ketika konflik kelas yang dipimpin partai berubah menjadi kekacauan sosial.

Partai Komunis China, yang sejak lama memutuskan bahwa Mao "70 persen benar dan 30 persen salah", tidak mengizinkan diskusi penuh tentang peristiwa kanibalisme ini.

Padahal, peristwa ini banyak terjadi di Wuxuan, di wilayah paling selatan Guangxi, di mana jantung, hati, dan alat kelamin para korban dipotong dan dijadikan makanan.

Baca juga: Mengungkap Kanibalisme Brutal di Era Awal Komunis China Tahun 60-an

Penulis Yang Jisheng mengatakan pada Guardian, bagaimana dia mengumpulkan kesaksian tentang kanibalisme untuk buku yang berjudul "Tombstone", yang dilarang di China.

"Orang-orang memakan mayat dan berjuang untuk mayat-mayat itu. Mereka memakan anak-anak mereka sendiri," ujarnya.

Awalnya, Yang tidak percaya itu terjadi. Tetapi ketika dia mewawancarai orang-orang, dia menemukan bagaimana tetangga yang kelaparan memakan tetangganya, orang tua memakan anak-anak mereka, dan sebaliknya.

Massa perampok mendobrak masuk ke rumah-rumah dan membunuh orang-orang di dalamnya untuk diambil dagingnya."

"Orang-orang memakan mayat dan berjuang untuk mayat," tulisnya, dikutip Guardian.

"Di Gansu mereka membunuh orang luar, yakni orang asing lewat yang lewat, dan memakannya. Mereka juga memakan anak-anak mereka sendiri. Mengerikan. Terlalu mengerikan," tulisnya.

Baca juga: Kuru, Penyakit Mengerikan Akibat Kanibalisme

Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia, aktivis hak asasi veteran yang berbasis di AS Harry Wu dari Laogai Research Foundation, menceritakan bagaimana pengalamannya membuatnya yakin bahwa kanibalisme memang terjadi dalam skala besar.

Dia berkata: "Baru-baru ini, saya telah menerima artikel lain. Ini adalah dokumen resmi yang dikirim untuk diteruskan ke kantor di provinsi Gansu."

"Ini menunjukkan kepada Anda, waktu dan unit kerja di pedesaan tempat orang-orang itu berada, beserta nama-nama yang terlibat, siapa yang mereka makan, dan bagaimana mereka memakannya."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com