Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba S-500 Prometheus, Diklaim Bisa Rontokkan Rudal Hipersonik

Kompas.com - 21/07/2021, 15:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menguji coba sistem pertahanan baru mereka, S-500 Prometheus, yang diklaim bisa menghancurkan rudal hipersonik.

Video yang dirilis Kremlin menyiratkan peringatan kepada AS, Perang Dunia 3 bisa terjadi jika ada senjata nuklir yang ditempatkan di Eropa.

Rekaman itu menayangkan roket raksasa ditembakkan dari tabung kembar yang ditempatkan dalam posisi vertikal.

Baca juga: Uji Coba Rampung, Sistem Rudal S-500 Rusia Siap Masuki Tahap Produksi Seri

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim, misil 77N6-N itu sukses menghantam target balistik di Kapustin Yar, Laut Kaspia.

Sistem pertahanan S-500 darat ke udara diklaim Kremlin didesain untuk merontokkan target hingga ketinggian 201 km.

Peluru kendali 77N6-N disebut bisa merontokkan targe hipersonik yang terbang hingga 17.702 km per jam.

Misil itu dipandu dengan sistem radar pelacak yang disempurnakan dari mobil komando, dilansir The Sun Selasa (20/7/2021).

Mayor Jenderal Babakov, Komandan Pasukan Roket Rusia menyatakan, S-500 Prometheus bisa mencegat senjata hipersonik apa pun.

"Termasuk yang sudah dimodifikasi di luar angkasa seperti balistik atau senjata pintar. Bisa dikatakan sistem ini unik," klaimnya.

Baca juga: Erdogan: Setelah Beli S-400, Turki Bakal Produksi Rudal S-500 Bersama Rusia

Sistem tersebut disebut bisa mengejar target balistik dari jarak 603 km, dan jet tempur hingga 498 km.

Pada 2018, uji coba yang dilakukan berhasil memecahkan rekor dunia, dengan sistem itu bisa mencegat target hingga jarak 482 km.

Babakov melanjutkan, dua rudal sengaja ditembakkan untuk memastikan targetnya "terbunuh".

Perlombaan senjata

Presiden Vladimir Putin sebelumnya menyatakan, dia berharap sistem pertahanan itu bisa ditempatkan secepatnya, paling lambat tahun ini.

"Target selanjutnya adalah mengirim S-500 ke pasukan, setelah serangkaian uji coba berbuah kesuksesan," kata dia.

Baca juga: Erdogan Tawarkan Kerja Sama Produksi Sistem Rudal S-500 ke Putin

Keberadaan Prometheus merupakan babak terbaru modernisasi militer Rusia, meski ekonomi mereka tengah mengendur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com