Teori Konspirasi Sebut Manusia Tak Pernah Mendarat di Bulan, Bagaimana Sains Membantahnya?

KOMPAS.com - Sejauh ini, sudah ada dua belas astronot yang pergi ke bulan. Namun, pendaratan ini masih dipertanyakan.

Beberapa teori konspirasi menyebut, belum pernah ada orang yang pernah mendarat di bulan.

Semua misi Apollo dan NASA, dikatakan bohong belaka. Dilansir DW, salah satu pemicu teori konspirasi ini adalah "sebuah buku aneh" karya Bill Kaysing yang terbit tahun 1976, berjudul "We Never Went to The Moon".

Berikut empat teori terpopuler Kaysing, yang dilansir DW, dibantah mentah-mentah oleh sains.

Baca juga: 52 Tahun Misi Apollo 11, Bagaimana Kabar Buzz Aldrin, Manusia Kedua yang Mendarat di Bulan?

Bendera Berkibar

Bendera AS yang dikibarkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke bulan terhembus angin.

Tetapi kata teori Kaysing itu tidak mungkin terjadi, karena di sana tidak ada atmosfer.

Sains pun membantahnya. Bendera itu tidak berkibar. Hanya bergerak ketika kedua astronot itu mengambilnya dan menancapkan ke permukaan bulan.

Di Bumi, atmosfer dengan cepat memperlambat osilasi seperti itu. Tetapi di Bulan yang tidak ada atmosfer, osilasi terus berlangsung lebih lama.

Selain itu, ada penopang dipasang secara menyilang di bendera untuk memberi kesan angin bertiup.

Baca juga: Profil Michael Collins, Astronaut Apollo 11 yang Meninggal Dunia karena Kanker

Tidak Ada Bintang di Foto

Teori konspirasi Kaysing menyebut, pada gambar pendaratan, tidak ada satu pun bintang terlihat. Jadi gambar pendaratan NASA pasti dibuat di studio.

Tapi menurut sains, memang benar bahwa di bulan tidak ada atmosfer dan keadaan ini memungkinkan orang untuk melihat pemandangan fantastis berupa kosmos berbintang.

Tetapi saat itu, para astronot selalu berada di bulan pada siang hari. Situasi jadi sangat terang karena adanya cahaya matahari.

Ini membuat cahaya lemah dari bintang-bintang tidak terlihat.

Baca juga: 50 Tahun Pendaratan di Bulan, 4 Inovasi yang Lahir Berkat Apollo 11