Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Cempaka dan Badai In-Fa Akan Menghantam China, Jepang, dan Taiwan

Kompas.com - 20/07/2021, 18:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Dua badai besar terbentuk di atas perairan Asia Timur, yang diperkirakan akan menghantam wilayah itu dengan angin dan hujan lebat dalam beberapa hari.

Badai tropis Cempaka membentuk topan pada Selasa (20/7/2021) dini hari waktu setempat di atas Laut China Selatan, seperti yang dilansir dari CNN pada Selasa (20/7/2021).

Badai Cempaka memiliki kecepakatan angin sampai 120 kph, berlokasi di sekitar 185 km di barat daya Hong Kong, sekitar pukul 5 pagi.

Baca juga: Korban Badai Petir India Bertambah, Sedikitnya 65 Orang Tewas di Beberapa Lokasi

Badai Cempaka diperkirakan tidak akan menguat ketika semakin mendekati daratan.

Selain Badai Cempaka, menurut sinyal peringatan topan dari Observatorium Hong Kong, badai In-Fa yang kuat juga akan melanda Hong Kong dengan kecepatan angin 41-62 kph.

Badai tropis In-Fa bergerak lebih jauh ke utara, terutama berdampak pada pulau-pulau selatan Jepang dan Taiwan.

Diprediksi In-Fa akan menguat menjadi topan pada Selasa malam waktu setempat, tetapi diperkirakan tidak akan terjadi interaksi dengan badai Cempaka.

In-Fa diperkirakan akan membawa hujan di Jepang menjelang Olympic Games, yang akan dibuka di Tokyo pada Jumat (23/7/2021).

Ombak besar air laut disebut juga akan terjadi, yang mungkin akan menjadi incaran para peselancar, yang berlatih untuk kompetisi selancar Olimpiade perdana.

Baca juga: Dampak Badai Elsa Meluas, Kuba Evakuasi 180.000 Warga

Badai Cempaka diperkirakan akan mendarat pada Selasa (20/7/2021) sore atau malam waktu setempat di dekat kota Yangjiang di provinsi Guangdong, China, membawa hujan lebat dan banjir ke bagian tenggara negara itu sepanjang minggu ini.

Curah hujan dari badai Cempaka diperkirakan dapat sebesar 100-200 milimeter, dan akan berlangsung di provinsi Guangdong, Guangxi, dan Hainan.

Di lokasi terpencil curah hujan bisa mendekati 500 milimeter hingga Jumat (23/7/2021) waktu setempat. Hujan tersebut mengandung angin kencang, khususnya di dekat pantai, di mana badai akan mendarat yang menyebabkan pemadaman listrik terjadi.

Pusat Peringatan Topan Bersama mengatakan bahwa setelah badai Cempaka melanda sejumlah provinsi China, maka akan bertiup kembali ke Laut China Selatan pada akhir pekan ini, sehingga meningkatkan risiko hujan dan banjir, terutama di lokasi dekat pantai.

Baca juga: PM India Sebut Negaranya Kini Tengah Terkena Badai Infeksi Covid-19

Badai In-Fa, sementara itu, akan menguat menjadi topan pada pertengahan pekan saat menuju Taiwan.

Pada Jumat (/7/2021), In-Fa diperkirakan akan melewati bagian utara Taiwan membawa hujan yang sangat dinantikan, karena Taiwan menderita kekeringan terburuk dalam lebih dari 50 tahun.

In-Fa kemudian diperkirakan akan mendarat di China pada Sabtu malam (24/7/2021) hingga Minggu (25/7/2021) pagi dini hari waktu setempat di sepanjang pantai provinsi Fujian tengah.

Topan kuat adalah kejadian biasa selama musim panas di China selatan, meskipun mereka dapat terbentuk sepanjang tahun karena perairan Pasifik yang hangat.

Jadi, tidak seperti musim badai Atlantik, musim angin topan Pasifik Barat tidak memiliki awal dan akhir yang pasti.

Baca juga: Badai Pasir Terbesar dalam Satu Dekade Melanda Beijing, 6 Tewas dan Lebih dari 80 Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com