Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Dubes Afghanistan untuk Pakistan Diculik dan Disiksa, Kabul Murka

Kompas.com - 19/07/2021, 10:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Silsila Alikhil, dilaporkan sempat diculik dan dilukai oleh penyerang tak dikenal.

Silsila diculik ketika menuju rumahnya di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada Jumat (16/7/2021) dan ditahan selama beberapa jam sebelum akhirnya dibebaskan.

Melansir BBC, Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyatakan bahwa Silsila disiksa dengan parah saat diculik.

Baca juga: Pemimpin Taliban Nyatakan Dukung Penyelesaian Konflik Afghanistan

Beberapa hari setelah insiden itu, diplomat senior, termasuk Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Najib Alikhil, ditarik pulang ke Kabul.

Di sisi lain, para pejabat Pakistan melaporkan bahwa Alikhil diserang oleh penyerang yang masuk ke mobil yang dia tumpangi lalu memukulinya.

Setelah dibebaskan, dia dirawat di rumah sakit. Najib mengatakan, kondisi putrinya kini sudah jauh lebih baik.

Dia geram akan kejadian yang menimpa putrinya dan mengutuk perbuatan tersebut sebagai serangan yang tidak manusiawi.

Baca juga: Delegasi Afghanistan-Taliban Bertemu Lagi Bahas Pembicaraan Damai

Pada Sabtu (17/7/2021), Kementerian Luar Negeri Afghanistan murka dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden itu.

Kementerian itu juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan pengaduan atas insiden tersebut.

Pada Minggu (18/7/2021) Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengeluarkan pernyataan lain.

Dalam pernyataan itu, kementerian menarik pulang duta besanya dan diplomat senior lain sampai semua ancaman di Pakistan dihilangkan.

Baca juga: Afghanistan Klaim Pakistan Beri Bantuan kepada Taliban

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed menuturkan bahwa Perdana Menteri Imran Khan ingin pelakunya segera ditangkap.

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan antara Afghanistan dan Pakistan memburuk di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan.

Pemerintah Afghanistan menuduh Pakistan menyediakan tempat persembunyian bagi para milisi Taliban yang melancarkan pemberontakan di seluruh negeri.

Sementara Pakistan balik menuding bahwa Afghanistan mengizinkan para milisi ini melancarkan serangan dari wilayahnya.

Baca juga: Seorang Fotografer Pemenang Pulitzer Prize Terbunuh dalam Serangan Taliban di Afghanistan

Pasca-ditariknya pasukan asing dari Afghanistan, Taliban langsung melancarkan serangan kilat di hampir seluruh negeri.

Tak hanya itu, Taliban juga mengeklaim berhasil menduduki sejumlah distrik dan mengambil alih pos perbatasan penting.

Negara-negara Barat lainnya, termasuk dan AS Inggris, telah menarik hampir semua pasukan militer sebelum tenggat waktu yang ditetakan.

Baca juga: Bendera Taliban Berkibar di Pos Perbatasan Afghanistan-Pakistan, Tandai Kekuasaan Meluas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com