Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delegasi Afghanistan-Taliban Bertemu Lagi Bahas Pembicaraan Damai

Kompas.com - 17/07/2021, 22:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Sejumlah politikus Afghanistan dan perwakilan Taliban akhirnya bertemu di Doha, Qatar, pada Sabtu (17/7/2021).

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyerukan perdamaian meski pertempuran di beberapa wilayah masih terjadi.

Konflik di Afghanistan telah berlangsung sekitar dua dekade sebagaimana dilansir dari Reuters.

Baca juga: Afghanistan Klaim Pakistan Beri Bantuan kepada Taliban

Ketika AS dan sekutunya menarik pasukannya dari negara tersebut, konflik di Afghanistan menjadi semakin buruk.

Para milisi Taliban mengeklaim berhasil menduduki sejumlah distrik dan beberapa pos penyeberangan perbatasan penting setelah pasukan asing hengkang dari sana.

Sebelumnya, delegasi Afghanistan dan Taliban sempat bertemu di Qatar pada September untuk menggelar pembiacaraan damai.

Namun pembicaraan tersebut gagal mencapai kata sepakat hingga pasukan AS dan sekutunya meninggalkan negara tersebut.

Baca juga: Seorang Fotografer Pemenang Pulitzer Prize Terbunuh dalam Serangan Taliban di Afghanistan

"Mari ambil langkah penting untuk melanjutkan proses perdamaian, untuk mencegah pembunuhan rakyat," kata kepala Dewan Tinggi Pemerintah untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah.

"Karena kami tidak bisa membayar harga untuk ini dengan darah dan kami tidak bisa lepas dari tanggung jawab untuk itu," sambung Abdullah.

Wakil Pemimpin sekaligus negosiator Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menyesalkan kurangnya kemajuan dalam proses perdamaian.

"Namun masih ada harapan dan Taliban akan melakukan upaya agar pembicaraan membuahkan hasil positif," kata Baradar.

Baca juga: Bendera Taliban Berkibar di Pos Perbatasan Afghanistan-Pakistan, Tandai Kekuasaan Meluas

Reuters melaporkan, dampak pertumpahan darah yang terjadi di Afghanistan akhir-akhir ini tidak main-main.

Selain itu, sekitar sekitar 12.000 keluarga di provinsi Takhar terpaksa meninggalkan rumah mereka saat pertempuran di daerah tersebut terus berlanjut.

Banyak di antara mereka berkumpul di sebuah sekolah di ibu kota provinsi dengan membawa sedikit perbekalan.

"Kami tidak dibantu atau bahkan diberi karpet. Bahkan seekor anjing pun tidak bisa tinggal di sini," kata salah satu pengungsi Mohammad Amin kepada Reuters.

Sementara di provinsi Kandahar, pertempuran sengit telah terjadi.

Baca juga: Tentara Rusia Berlatih di Tajikistan Saat Taliban Makin Kuat di Afghanistan

Awal pekan ini, Taliban mengeklaim telah merebut Spin Boldak, sebuah daerah di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan.

Di sisi lain, pemerintah Afghanistan mengatakan pada Jumat (16/7/2021) bahwa mereka telah berhasil menduduki kembali Spin Boldak.

Aparat di sisi perbatasan Pakistan mengatakan, penyeberangannya telah dibuka pada Sabtu.

Hal ini memungkinkan ratusan warga Afghanistan yang terdampar di Pakistan selama pertempuran bisa kembali ke negaranya.

Baca juga: Lagi, Taliban Rebut Wilayah Perbatasan Penting di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com