Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Dokter Covid-19 Inggris: "Tidak Divaksin Adalah Kesalahan Terbesar dalam Hidup Saya"

Kompas.com - 17/07/2021, 19:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Seperti di banyak rumah sakit lain, jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di Bradford Royal Infirmary, Inggris, meningkat tajam.

Dilansir BBC, sekitar setengah dari mereka memilih untuk tidak divaksinasi.

Hal ini diungkapkan Dr John Wright, yang menangani Covid-19 di Inggris. Menurutnya, mereka yang memilih tidak divaksin saat ini sangat menyesal.

Baca juga: Gunakan Vaksin Moderna, Vaksinasi Booster Dosis Ketiga Nakes Dimulai

"Saya ditawari vaksin, tapi saya arogan," kata Faisal Bashir, 54 tahun, salah satu pasien Covid-19 yang ditangani Dr Wright.

"Saya pergi ke gym, bersepeda, berjalan dan berlari. Mengingat saya kuat dan sehat, saya pikir saya tidak membutuhkan vaksin. Itu juga berarti bahwa jika ternyata tidak aman, saya tidak akan mengambil risiko apa pun."

"Tetapi kenyataannya adalah, saya tidak dapat menghindari virus itu. Virus itu masih menyerang saya. Saya tidak tahu bagaimana atau di mana virus bisa menyerang," tambahnya.

Faisal, yang dipulangkan baru-baru ini setelah seminggu di rumah sakit dan menerima pasokan oksigen, ingin memperingatkan orang lain untuk tidak melakukan apa yang dilakukannya.

Baca juga: [HOAKS] Syarat Buat KTP Harus Punya Kartu Vaksin Covid-19

"Apa yang saya alami di rumah sakit, seperti perawatan dan keahlian dokter, membuat saya akhirnya rendah hati," katanya.

"Orang-orang memenuhi rumah sakit dengan mengambil risiko dan itu salah. Saya merasa tidak enak. Saya merasa sangat buruk tentang hal itu dan saya berharap dengan berbicara itu membantu orang lain menghindari ini," tambahnya.

Dia adalah salah satu pasien Covid gelombang keempat di Bradford Royal Infirmary. Bulan lalu jumlah pasien di rumah sakit dengan Covid turun menjadi satu angka, untuk pertama kalinya sejak musim panas lalu.

Tapi pekan ini, pasien menuju angka 50, karena varian Delta "menaklukkan" semuanya.

Baca juga: CDC: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Melindungi Orang dengan Gangguan Kekebalan

Hal ini mencerminkan peningkatan angka Covid-19 di masyarakat, yang naik sepertiga dalam minggu lalu, menjadi hampir 400 kasus per 100.000.

Seperti yang telah lama terjadi, kaum mudalah yang mendorong hal ini ini, dengan tingkat remaja melebihi 750 per 100.000. Mereka yang berusia 20-an, menyusul di belakangnya.

Meskipun beberapa dari mereka berakhir di rumah sakit, pasien sekarang rata-rata lebih muda daripada gelombang sebelumnya, yang lebih banyak di usia 30-an dan 40-an.

Dr Wright mengaku, pada awalnya dia sempat mewaspadai vaksin karena kecepatan peluncurannya. Dan dia kemudian berakhir dalam perawatan intensif selama sembilan hari.

Baca juga: Perjalanan Vaksin Berbayar: Diumumkan, Ditunda, hingga Akhirnya Dibatalkan Jokowi

"Sangat menyenangkan masih bisa hidup," katanya.

"Istri saya punya vaksin. Saya tidak. Saya enggan. Saya memberi diri saya waktu, saya berpikir bahwa dalam hidup saya, saya hidup dengan virus, bakteri, dan saya pikir sistem kekebalan saya cukup baik," tambahnya.

"Saya memiliki gejala Covid pada awal pandemi dan berpikir mungkin saya mengidapnya. Saya pikir sistem kekebalan saya akan mengenali virus dan saya akan memiliki pertahanan."

"Ini adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya. Hampir mengorbankan nyawa saya. Saya telah membuat banyak keputusan konyol dalam hidup saya, tetapi ini adalah yang paling berbahaya dan serius," tambah dokter ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com