Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Nyatakan "Tidak Ada Dalam Agenda" Kirim Bantuan Militer ke Haiti

Kompas.com - 16/07/2021, 22:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Perancis menyatakan intervensi militer di Haiti "tidak ada dalam agenda", menyusul permintaan Haiti untuk diberikan bantuan internasional di bidang keamanan.

Pada Rabu (7/7/2021), terjadi pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise di tengah kekerasan geng yang meningkat dan ketidakstabilan politik, sehingga membuat negata dalam kekacauan.

Baca juga: Presiden Kolombia Ungkap Upaya Warganya Bunuh Presiden Haiti

Setelah tragedi pembunuhan itu, Haiti meminta AS dan PBB untuk membantu mengamankan situs-situs strategis utama negara.

Namun, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian pada Kamis (15/7/2021), mengatakan bandara dan instalasi minyak berada di bawah "perlindungan polisi, bukan militer", seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (16/7/2021). 

Kemudian, Le Drian mengatakan Perancis akan siap untuk mengirimkan bantuan polisi jika diperlukan, tetapi mengatakan "ini harus dilakukan di bawah wewenang PBB".

Baca juga: Korindo Bantah Dikeluarkan dari FSC karena Deforestasi Hutan Papua

Pengiriman petugas polisi dari anggota Dewan Keamanan PBB tersebut "harus dilihat sebagai bagian dari penguatan kehadiran PBB, yang saat ini tidak cukup, untuk dapat memastikan proses pemilihan umum", katanya di luar pertemuan PBB tentang Libya dan perlindungan pekerja kemanusiaan.

Paris dan Washington melakukan intervensi militer di Haiti pada 2004 selama jatuhnya mantan pemimpin Jean-Bertrand Aristide.

Sebuah misi penjaga perdamaian PBB diikuti antara 2004 dan 2007, yang terdiri dari sekitar 9.000 tentara.

Baca juga: Kepala Keamanan Kediaman Presiden Haiti dalam Tahanan Polisi

Pada Oktober 2017, sebuah misi polisi, Misi PBB untuk Dukungan Keadilan di Haiti, mengambil alih dan berlangsung hingga Oktober 2019.

Setiap operasi baru PBB harus disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, menurut beberapa diplomat.

Pada Kamis (15/7/2021), Presiden AS Joe Biden mengatakan pengiriman pasukan Amerika ke Haiti "tidak ada dalam agenda".

Baca juga: Seminggu Pembunuhan Presiden Haiti: Detail Perburuan Tentara Bayaran hingga Tersangka yang Terungkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com