Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Bayaran Kolombia Ungkap Skenario Awal Menangkap Presiden Haiti, Bukan Membunuh

Kompas.com - 16/07/2021, 07:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BOGOTA, KOMPAS.com - Para tentara bayaran Kolombia yang ditahan karena diduga ikut serta dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise mengatakan, mereka dibayar untuk menangkapnya dan menyerahkannya ke Badan Penegakan Narkoba Amerika Serikat (DEA), kata polisi Kolombia pada Kamis (15/7/2021).

Penangkapan dan pengakuan tentara bayaran itu didapat setelah agen intelijen Kolombia bekerja sama dengan pihak berwenang Haiti, dalam menyelidiki pembunuhan Presiden Haiti pada 7 Juli.

Sebanyak dua warga AS keturunan Haiti dan 26 warga Kolombia ambil bagian dalam operasi di rumah presiden di Port-au-Prince. Istri Moise, Martine, juga tertembak dan terluka, tetapi akhirnya selamat.

Baca juga: Seminggu Pembunuhan Presiden Haiti: Detail Perburuan Tentara Bayaran hingga Tersangka yang Terungkap

Kepala polisi Kolombia Jorge Vargas mengatakan, orang-orang Kolombia yang ditangkap mengeklaim bahwa skenario awalnya adalah menangkap presiden dan menyerahkannya ke DEA.

Vargas lebih lanjut menerangkan, unit komando dibagi menjadi dua kelompok.

Grup satu terdiri dari tujuh orang melakukan serangan di rumah Moise, yang mana penangkapan tidak terjadi melainkan justru presiden terbunuh.

Sementara itu grup kedua memberikan dukungan.

Menanggapi serangan tersebut, angkatan bersenjata Haiti membunuh tiga orang Kolombia dan menahan 18 lainnya yang mereka yakini terlibat.

Vargas menduga banyak orang Kolombia mungkin ditipu agar ikut serta dalam apa yang mereka yakini sebagai operasi penangkapan, tetapi hanya sedikit yang tahu tujuan sebenarnya dari misi tersebut.

Dia mengatakan, mantan tentara Duberney Capador yang tewas dan German Rivera yang ditahan, adalah yang memimpin dan telah memberi tahu orang-orang Kolombia lainnya bahwa misi itu adalah operasi penangkapan.

Penyelidik belum menentukan apakah unit komando lainnya juga sudah diberitahu tentang tujuan sebenarnya dari misi tersebut.

Baca juga: Terduga Dalang Pembunuhan Jovenel Moise Ingin Menggantikannya Jadi Presiden Haiti

"Ada sejumlah besar (orang Kolombia) yang dibawa ke sana untuk misi yang sebenarnya perlindungan, tetapi di dalam kelompok itu, ada yang lebih kecil yang tampaknya lebih tahu bahwa itu akan menjadi operasi kriminal," kata Presiden Kolombia Ivan Duque kepada stasiun radio La FM dikutip Kompas.com dari AFP.

Vargas melanjutkan, Capador dan Rivera melakukan perjalanan ke Republik Dominika, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Haiti, pada Mei kemudian melintasi perbatasan di mana mereka masing-masing melakukan kontak dengan lebih dari 10 orang.

Para tentara bayaran itu dikontrak oleh perusahaan keamanan Venezuela yang berbasis di Miami, CTU.

Polisi Haiti pada Kamis (15/7/2021) mengumumkan, mereka telah menahan kepala pengawal Moise dan tiga anggota keamanannya yang semuanya selamat dari serangan itu tanpa luka.

Menurut polisi, plot itu direncanakan di Republik Dominika.

Seorang warga Haiti yang berbasis di Florida bernama Christian Emmanuel Sanon dan James Solages seorang Haiti-Amerika, diduga pernah bertemu dengan mantan senator oposisi Haiti Joel John Joseph, yang diburu oleh polisi, di sebuah hotel di Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika .

Haiti adalah negara termiskin di benua Amerika dan kerap terganggu ulah geng-geng yang memaksakan kendali atas negara berpenduduk 11 juta jiwa itu, karena kurangnya fungsi institusi pemerintah.

Moise mendapat kecaman karena gaya kepemimpinan yang oleh para kritikus disebut otoriter.

Baca juga: Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com