Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Final Euro 2020 Dikhawatirkan Jadi Pemicu Penyebar Covid-19 Varian Delta

Kompas.com - 11/07/2021, 17:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com – Sejumlah pihak di Inggris memperingatkan kekhawatirannya mengenai kerumunan besar menjelang ajang final kompetisi Euro 2020.

Pasalnya, mereka takut akan potensi penyebaran virus corona varian Delta yang menular lebih cepat dan memicu gelombang besar kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Pertandingan final Euro 2020 yang mempertemukan timnas sepakbola Inggris melawan timnas sepakbola Italia tersebut akan di gelar di Stadion Wembley, London.

Baca juga: Pesan di Balik Maraknya Sponsor Merek China di Euro 2020

pertandingan tersebut akan dihelat pada Minggu (11/7/2021) waktu Inggris atau Senin (12/7/2021) waktu Indonesia.

Dalam pertandingan tersebut, sebanyak 60.000 penonton diizinkan untuk menyaksikan laga itu di dalam stadion sebagaimana dilansir AFP.

Selain di dalam stadion, sejumlah pihak mengkhawatirkan kerumunan besar di masing-masing komunitas suporter dan pub di seluruh Inggris untuk nonton bareng (nobar).

"London masih berada dalam krisis kesehatan masyarakat," kata Wakil Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Laurence Taylor, pada Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Ratu Elizabeth II Kirim Doa Harapan Inggris Menang Euro 2020

Taylor lantas mendesak masyarakat untuk tetap menjaga jarak.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengisyaratkan maksudnya untuk melonggarkan semua pembatasan sosial pada 19 Juli.

Namun, kasus harian Covid-19 bukannya menurun tapi justru menanjak di seluruh Inggris yang didorong oleh varian Delta.

Pemerintahan Boris mengatakan, lebih dari 85 persen orang dewasa di negara tersebut telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Covid-19.

Oleh karenanya, pemerintahan Boris berpendapat upaya tersebut akan memutus rantai infeksi dan menurunkan jumlah pasien yang dirawat sekaligus angka kematian.

Baca juga: PM Inggris Ditekan untuk Berikan Hari Libur jika Three Lions Menang Euro 2020

Tetapi, banyak ilmuwan tidak nyaman dengan pelonggaran seperti menghilangkan aturan jaga jarak serta tidak mewajibkan memakai masker di transportasi umum dan di dalam ruangan.

Ketika para pesepakbola timnas Inggris meninggalkan markas mereka di St George's Park pada Sabtu, kontingen besar penggemar yang bersorak memenuhi pinggir jalan.

Hampir tidak ada dari mereka yang terlihat mengenakan masker.

Para pakar kesehatan juga mengungkan kekhawatiran mereka tentang ajang Euro 2020 yang menjadi super spreader, terutama di Inggris dan Rusia karena varian Delta.

Pihak berwenang di Denmark, Finlandia, dan Skotlandia melaporkan kasus Covid-19 di antara para suporter setelah mereka menonton pertandingan Euro 2020 di stadion.

Baca juga: Presiden Uni Eropa Jagokan Italia di Final Euro 2020 Lawan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com