Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Halo", Simbol yang Menyebar ke Seluruh Dunia

Kompas.com - 11/07/2021, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

KOMPAS.com - Setelah pertama kali muncul dalam seni religius Iran kuno, lingkaran sinar cahaya dalam ikonografi agama disebut “halo” bermigrasi lintas budaya dengan kecepatan yang menakjubkan, dibantu oleh perdagangan di Jalur Sutra.

Halo adalah fenomena lingkaran yang dipancarkan dari sekeliling sumber cahaya, seperti di sekitar matahari dan bulan.

Matthew Wilson dalam artikelnya di BBC mengeksplorasi bagaimana halo menghubungkan Yesus, Buddha hingga Dewa Yunani, Apollo.

Kekristenan, Buddha, Hindu, Zoroastrianisme, dan mitologi Yunani biasanya dianggap sebagai agama yang sangat berbeda baik dalam dalam ajaran hingga pelaksanaan.

Tetapi jika melihat dengan sederhana, ada simbol yang menghubungkan semuanya, yaitu lingkaran halo. Simbol itu melingkar seperti cakram di kepala seperti sinar cahaya.

Aura di sekitar kepala sosok suci ini sering diartikan sebagai lambang kemuliaan atau keilahian mereka dan dapat dilihat dalam seni di seluruh dunia.

Baca juga: Tradisi Ekstrem Suku Mursi: Taruh Piring di Bibir, Simbol Harga Diri

Dugaan fungsi awal

Ada banyak varian aura di kepala, seperti mahkota di Patung Liberty dan cahaya menyala (yang ditampilkan dalam beberapa seni Utsmaniyah, Mughal, dan Persia Islam). Tetapi yang paling khas dan ada di mana-mana adalah lingkaran halo.

Mengapa simbol ini dibuat? Ada dugaan bahwa itu awalnya adalah sejenis motif mahkota. Atau, itu mungkin simbol aura ilahi yang menunjukan pikiran Tuhan.

Atau, itu mungkin juga hanya hiasan dekoratif sederhana.

Tapi, salah satu usulan menarik soal simbol itu mengatakan bahwa itu merupakan pelat pelindung yang dipasang pada patung yang dipandang suci, untuk melindungi bagian kepalanya dari kotoran burung.

Simbol halo digunakan dalam sejumlah agama.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Simbol halo digunakan dalam sejumlah agama.
Menyelidiki fungsi halo yang melingkar dalam seni keagamaan akan membawa kita kembali jauh abad ke-1 Sebelum Masehi.

Simbol itu sebenarnya tidak ditampilkan dalam agama sebelumnya, namun menjadi bagian tetap dari ikonografi agama di seluruh Eurasia (superbenua gabungan Eropa dan Asia) dalam beberapa abad selanjutnya.

Di Mesir kuno, Dewa Matahari Ra biasanya ditampilkan dengan piringan melingkar yang mewakili matahari. Meskipun itu letaknya berada di atas kepala dan bukan di belakangnya.

Sementara itu, beberapa artefak dari kota Mohenjo-daro (di lembah Indus), yang dibuat pada tahun 2000-an SM, menampilkan apa yang tampak seperti aura sinar. Namun, aura ini berada di seluruh tubuh tokoh suci, bukan hanya kepala mereka.

Demikian pula dalam seni Yunani kuno, kadang-kadang ada representasi mahkota cahaya yang mengelilingi kepala pahlawan mitologis untuk menunjukkan kekuatan ilahi mereka yang unik.

Baca juga: Demonstran Myanmar Pakai Telur Paskah Simbol Menentang Junta Militer

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com