Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Perebutan Tanah Palestina oleh Pemukim Ilegal Israel, Bisakah Berakhir?

Kompas.com - 09/07/2021, 19:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pada awal Mei, tercatat lebih dari 50 keluarga Israel mengemasi tas mereka dan pindah ke puncak bukit di Tepi Barat, yang merupakan wilayah Palestina.

Mereka dengan cepat mendirikan rumah modular, sinagoga, pembibitan, dan bahkan menggali taman bermain untuk mengklaim sebidang tanah yang tidak mereka beli atau warisi.

Di saat pertumbuhan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki mereka semakin masif, PBB mendesak Israel untuk segera menghentikan ekspansi pemukiman.

Tapi tentu saja pemukim Israel menolak mengosongkan pemukiman ilegal di Tepi Barat

Baca juga: Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina

Dilansir Al Jazeera, para pemukim ini menyebut pemukiman baru mereka sebagai pos terdepan Evyatar--yang diambil dari nama Evyatar Borosky, seorang pria Israel yang dibunuh pada 2013 oleh seorang yang diduga berdarah Palestina.

Semua pemukiman atau "pos-pos"--istilah Israel untuk terus mengklaim tanah Palestina setelah mereka berkomitmen untuk membekukan pemukiman ini di Kesepakatan Oslo 1993--dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Bahkan, pos terdepan Evyatar juga ilegal menurut hukum Israel.

Lokasi tanah itu memang sangat strategis. Terletak di selatan Nablus, di daerah yang disebut Jabal Sabih di desa Beita dan Yatma.

Daerah ini awalnya diharapkan menjadi bagian dari negara masa depan Palestina.

Tapi, pemukiman yang didirikan Isra di daerah ini akan mematahkan "mimpi" Palestina itu.

Baca juga: Israel Akan Sita Akun Hamas yang Digunakan untuk Kumpulkan Mata Uang Kripto

Pekan lalu, para pemukim Israel akhirnya diusir dan Palestina merayakannya sebagai kemenangan perlawanan mereka.

Meski begitu para analis memperingatkan bahwa perayaan itu "prematur dan tidak beralasan".

Al Jazeera berbicara dengan beberapa ahli yang mengatakan penggusuran itu "tidak mencerminkan perubahan kebijakan Israel".

Semuanya hanya menunjukkan bagaimana Israel akan menyebarkan semua "instrumennya" untuk memfasilitasi pencurian sistematis dari properti yang jadi hak Palestina.

Baca juga: Israel Ungkap Temuan Bagian Bangunan Baru Dekat Bait Suci Yerusalem

Media Israel melaporkan, Naftali Bennett, perdana menteri baru Israel sekaligus pendukung setia pemukiman ilegal, menawarkan kesepakatan kepada pemukim ilegal.

Israel akan memastikan apakah tanah itu dapat diklasifikasikan sebagai "tanah negara" dan jika benar, tanah itu akan diserahkan pada pemukim ilegal meskipun terletak di desa-desa Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com