Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Palestina, Vaksin Pfizer Hampir Kedaluwarsa Israel Akan Ditawarkan ke Negara Lain

Kompas.com - 05/07/2021, 15:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemerintah Israel disebut akan menawarkan hampir satu juta dosis vaksin Pfizer yang hampir kedaluwarsa ke negara lain, setelah ditolak Palestina.

"Kami punya kontak dengan negara lain. Saya harap bakal membuahkan hasil," kata Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz kepada Channel 13 News.

Kementerian kesehatan tidak menyebut negara mana yang jadi tujuan, dengan alasan negosiasi yang tengah digalang bisa rusak.

Baca juga: Israel Akan Kirim 1 Juta Vaksin Corona Hampir Kedaluwarsa ke Palestina

Negara yang sudah memvaksin penuh lebih dari separuh warganya disebut sudah mendapatkan 1,4 juta dosis vaksin dari Pfizer.

Tel Aviv berencana menggunakan 600.000 dosis di antaranya untuk memvaksin anak usia 12 sampai 15 tahun.

Karena itu, mereka masih mempunyai kelebihan 800.000 dosis yang disebut bakal kedaluwarsa pada akhir Juli.

Negara Yahudi itu tentu tidak ingin membuang ratusan ribu vaksin yang nilainya mencapai jutaan dollar AS.

Jadi, mereka menawarkannya ke pihak lain dengan harapan sebagai imbalan, mendapat dosis vaksin yang baru berjumlah sama.

Pada pertengahan Juni, Tel Aviv sempat menawarkannya ke Palestina. Beberapa dosisnya sempat mencapai Tepi Barat.

Baca juga: Palestina Batalkan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Hampir Kedaluwarsa dari Israel

Namun, Ramallah kemudian menolak dan mengembalikannya, karena diketahui tanggal kedaluwarsa terlalu mepet.

Dilansir RT Minggu (4/7/2021), Israel dan Inggris sempat membahas mengenai pertukaran vaksin Covid-19.

Keduanya disebut sempat mencapai kata sepakat, sebelum negosiasi tersebut gugur karena masalah teknis.

Baca juga: Israel: Palestina Tahu Vaksinnya Hampir Kedaluwarsa dan Mau Menerima

Masalah ini pun sampai didiskusikan Perdana Menteri Naftali Bennett dengan CEO Pfizer, Albert Bourla.

Dalam pembicaraan itu, keduanya membahas mengenai kemungkinan menukar vaksin hampir kedaluwarsa itu ke negara lain.

"Keduanya mempertahankan kontak telepon dan bekerja untuk mengatasi masalah ini," tegas kantor PM Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com