Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Remaja AS Diduga Kena Masalah Otot Jantung Pasca-dosis Kedua Vaksin Pfizer

Kompas.com - 06/06/2021, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tujuh remaja laki-laki di AS dilaporkan terkena peradangan otot jantung setelah dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech

Dilansir The Hill, laporan ini ditulis dalam sebuah penelitian yang dirilis Jumat (4/6/2021).

Sejauh ini, laporan masih berupa kemungkinan bahwa penyebab peradangan otot jantung mereka adalah vaksin. Tapi, tidak ada bukti yang ditemukan.

Baca juga: Wiku Adisasmito Sebut Vaksin Untuk Melindungi Bukan Mengobati Covid-19

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics ini memang menyoroti tujuh kasus remaja berusia antara 14 dan 19 tahun yang mengalami gejala miokarditis pasca-vaksin.

Mereka mengalaminya beberapa hari setelah menerima dosis kedua pada bulan April dan Mei lalu.

Baca juga: WHO Izinkan Penggunaan Darurat untuk Vaksin Sinovac

Semua dilaporkan langsung mengalami nyeri dada dalam empat hari setelah suntikan kedua.

Tapi gejala itu bisa diatasi dengan cepat. Mereka lantas dipulangkan dari rumah sakit setelah dua hingga enam hari.

"Tidak ada hubungan sebab akibat antara pemberian vaksin dan miokarditis yang telah ditetapkan," kata penelitian tersebut.

Dokter juga menentukan, tidak satu pun dari tujuh remaja itu memiliki sindrom peradangan multisistem pada anak-anak.

Baca juga: Warga AS Mulai Berani Liburan, Efek Vaksin dan Turunnya Kasus Covid-19

Pada 23 Mei, lebih dari 1,5 juta orang di bawah usia 18 tahun di AS telah menerima kedua dosis vaksin Pfizer-BioNTech, satu-satunya vaksin yang tersedia untuk anak di bawah umur di AS.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 650 ribu orang mendapat dosis kedua lebih dari dua minggu. lalu, mengutip data Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

"Kami mendesak dokter dan penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan miokarditis dalam evaluasi, menyusul adanya remaja yang mengalami nyeri dada setelah vaksinasi," kata penelitian tersebut.

Baca juga: China Sahkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac ke Anak Usia 3-17 Tahun

"Semua kasus miokarditis pada pasien dengan vaksinasi harus segera dilaporkan ke Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin Pemerintah Federal," tambahnya.

Sementara itu, CDC tetap merekomendasikan agar mereka yang berusia lebih dari 12 tahun tetap divaksinasi. Alasannya, risiko Covid-19 lebih besar dibanding suntikan vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com