Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Laporan China Bangun 100 Silo Rudal Meresahkan

Kompas.com - 03/07/2021, 17:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Asia One

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyatakan, adanya laporan bahwa China membangun setidaknya 100 silo rudal dianggap meresahkan.

Washington pun meminta "Negeri Panda" untuk tidak bertindak yang bisa memicu perlombaan senjata.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price menerangkan, Beijing sudah tidak bisa lagi menyembunyikan pengembangan senjata mereka.

Baca juga: China Dicurigai Bangun Lebih dari 100 Silo Rudal di Gurun Gansu

Menurut Price, kabar tersebut menyimpang dari upaya strategi meminimalisasi persenjataan nuklir beberapa tahun terakhir.

Price merespons pemberitaan Washington Post, bahwa Beijing mulai membangun 100 silo rudal di gurun sebelah barat.

The Post memublikasikan laporan itu berbekal citra dan analisis satelit dari James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.

Citra tersebut memperlihatkan 119 situs konstruksi identik, menampilkan fasilitas peluncuran untuk benda mirip rudal balistik.

"Laporan ini, dan perkembangan terbaru memuat dugaan senjata nuklir China akan berkembang dengan cepat," kata dia.

Dilansir Reuters via Asia One Kamis (1/7/2021), Price menuturkan perkembangan tersebut bisa meresahkan.

Baca juga: Pentagon: AS Tarik Sistem Pertahanan Rudal dari Arab Saudi dan Negara-negara Timur Tengah Lainnya

"Kami menyerukan Beijing untuk bergabung bersama kami dan menerapkan upaya mengurangi perlombaan senjata," kata Price.

Menurut Price, Presiden Joe Biden sudah memprioritaskan stabilitas strategis saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Swiss.

Pada 2020, laporan Pentagon ke Kongres AS menyebutkan jumlah misil "Negeri Panda" di bawah 200 unit.

Baca juga: Jelang Pertemuan Biden-Putin, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal

Meski begitu, Pentagon yakin Beijing bakal menggandakan jumlahnya sebagai bagian dari modernisasi militer.

Sementara AS mempunyai setidaknya 3.800 hulu ledak nuklir, dengan 1.357 adalah unit baru per 1 Maret.

China selalu merespons bahwa persenjataan mereka lebih kecil dibanding Rusia dan AS, dan siap menggelar dialog jika didasarkan pada kesetaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com