Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Enggan Serahkan Foto Fasilitas Nuklirnya ke Badan Pengawas Atom PBB

Kompas.com - 28/06/2021, 09:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN KOMPAS.com – Ketua parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menyatakan, negaranya tak akan menyerahkan gambar sejumlah situs nuklir kepada pengawas atom PBB.

Pernyataan tersebut disampaikan Qalibaf pada Minggu (27/6/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Iran Klaim Punya Drone dengan Daya Jelajah 7.000 Kilometer

Dia berdalih, Iran tak mau menyerahkan gambar dari dalam beberapa fasilitas nuklir kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) karena perjanjian pemantauan dengan badan tersebut telah berakhir.

"Perjanjian telah berakhir. Setiap informasi tidak akan pernah diberikan kepada IAEA dan data serta gambar akan tetap menjadi milik Iran," kata Qalibaf.

Pernyataan yang dilontarkan Qalibaf tersebut bisa memperumit pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Pada 2018, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari pakta tersebut.

Baca juga: Coviran Barekat, Vaksin Covid-19 Produksi Iran yang Diklaim 85 Persen Manjur

Tak cukup sampai di situ Trump juga kembali menerapkan sanksi yang melumpuhkan terhadap Teheran sebagaimana dilansir Reuters.

Iran menanggapi keputusan Trump itu dengan melanggar kesepakatan nuklir dalam program nuklirnya.

IAEA dan Iran menyepakati perjanjian pemantauan selama tiga bulan pada Februari. Perjanjian tersebut berakhir pada 24 Mei lalu diperpanjang selama sebulan.

Selama itu, IAEA terus melakukan pengumpulan data melalui skema black-box di mana badan pengawas tersebut baru bisa mengakses data Teheran di kemudian hari.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19

Pada Jumat (25/6/2021), IAEA menuntut jawaban dari Iran apakah mereka akan memperpanjang perjanjian pemantauan.

Seorang utusan Iran untuk merespons bahwa Teheran tidak berkewajiban untuk memberikan jawaban.

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, jika Teheran enggan memperpanjang perjanjian pemantauan, itu akan berdampak luas terhadap upaya negosiasi ke depannya.

Baca juga: Iran Gagal Luncurkan Satelit ke Ruang Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com