Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Ditutup, Koran Pro-Demokrasi Hong Kong Edisi Terakhir Laku Keras

Kompas.com - 25/06/2021, 09:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Edisi terakhir surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily, telah terjual sampai 1 juta eksemplar.

Associated Press melaporkan, koran tersebut mencetak 1 juta eksemplar di edisi terakhirnya.

Biasanya, mereka hanya mencetak 80 ribu eksemplar saja.

Baca juga: Protes Penangkapan Pejabatnya, Koran Hong Kong Tingkatkan Eksemplar 5 Kali Lipat

Halaman depan edisi terakhir ini memakai gambar seorang karyawan Apple Daily yang melambai pada pendukung.

Tajuk utamanya berjudul, "Warga Hong Kong mengucapkan selamat tinggal yang menyakitkan di tengah hujan, 'Kami mendukung Apple Daily.'"

Koran itu terjual habis pada Kamis (24/6/2021) pukul 8.30 pagi waktu setempat.

Baca juga: Penduduk Hong Kong Borong Surat Kabar Apple Daily, Sehari Setelah Jimmy Lai Ditangkap

Sebelumnya, perusahaan induk Apple Daily, Next Media, mengumumkan pada Rabu (23/6/2021) bahwa surat kabar tersebut akan ditutup.

Alasannya sederhana, yakni karena “keadaan yang sedang terjadi di Hong Kong”.

Lima editor dan eksekutif surat kabar itu ditangkap pekan lalu atas tuduhan berkolusi dengan negara asing.

Pihak berwenang mengutip lebih dari 30 artikel, yang dinilai memainkan "bagian penting" dalam upaya berkonspirasi dengan pemerintah asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap China dan Hong Kong.

Baca juga: China Jebloskan Bos Besar Media Hong Kong Jimmy Lai ke Penjara 12 Bulan

Penangkapan ini jadi pertama kalinya penerapan undang-undang keamanan nasional baru pada jurnalis atas sesuatu yang mereka terbitkan.

Sebelumnya pada bulan lalu, pendiri Apple Daily Jimmy Lai dijatuhi hukuman 14 bulan penjara atas tuduhan membantu mengorganisir unjuk rasa pro-demokrasi pada Oktober 2019.

Tanggapi hal ini, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet sempat mengecam undang-undang keamanan nasional dalam sambutannya pada upacara penghargaan pers Masyarakat Penerbit di Asia 2021 di Hong Kong.

Baca juga: Jimmy Lai: Demokrasi Hong Kong Perjuangan Jangka Panjang yang Butuh Kesabaran

Dia mengatakan bahwa undang-undang itu, memaksa jurnalis "menyensor sendiri" terbitannya, untuk menghindari masalah

"Pelanggaran ini dirumuskan secara samar-samar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com