TAIPEI, KOMPAS.com – Satu unitt kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Curtis Wilbur, dilaporkan berlayar di Selat Taiwan.
Pelayaran USS Curtis Wilbur ke jalur laut sensitif tersebut berselang sepekan pasca-China melakukan pelanggaran besar-besaran di zona pertahanan udara Taiwan.
Kala itu, sebanyak 28 unit pesawat milik Angkatan Udara China memasuki zona pertahanan udara Taiwan.
Baca juga: China Luncurkan Serangan Udara Terbesar ke Taiwan
Di antara ke-28 pesawat milik Angkatan Udara China itu, terdapat jet tempur dan pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir.
Armada ke-7 Angkatan Laut AS menyatakan, USS Curtis Wilbur sah melakukan pelayaran di Selat Taiwan pada Selasa (22/6/2021) karena sesuai hukum internasional.
“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan, kapal perusak milik Angkatan Laut AS itu berlayar ke arah utara melalui Selat Taiwan dengan situasi yang aman.
Baca juga: Produksi Chip Taiwan Terhambat, Dunia Teknologi Bisa Sekarat?
Sebulan lalu, kapal yang sama juga melewati Selat Taiwan. Pelayaran USS Curtis Wilbur tersebut membuat China menuduh AS mengancam perdamaian dan stabilitas.
Pelayaran terbaru USS Curtis Wilbur ke Selat Taiwan terjadi setelah para pemimpin negara anggota G7 bertemu dan mengeluarkan pernyataan bersama.
Beberapa isi pernyataan bersama tersebut “memarahi” China atas serangkaian masalah dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Setiap bulan atau lebih, Angkatan Laut AS kerapl melakukan operasi semacam itu di Selat Taiwan.
Di satu sisi, seperti kebanyakan negara lainnya, “Negeri Paman Sam” tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
Baca juga: 3 Senator AS Kunjungi Taiwan, China Murka
Namun, Washington merupakan pendukung utama Taipei dan merupakan penjual senjata utama bagi negara pulau tersebut.
Ketegangan militer antara Taiwan dan “Negeri Panda” telah meningkat selama setahun terakhir.
Taipei kerap kali mengeluhkan bahwa China berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara.
China mengatakan, aktivitasnya di sekitar Taiwan bertujuan untuk melindungi kedaulatan China dan menghalangi pasukan asing.
Pasalnya, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Baca juga: 3 Pejabat Tinggi AS Akan Kunjungi Taiwan, China Mungkin Terusik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.