Farideh Goudarzi mengungkapkan, dia hamil delapan bulan saat ditangkap karena mendukung Mujahedin-e Khalq (MEK).
Saat berusia 21 tahun di 1983, Goudarzi mengatakan dia dibawa ke kamar penyiksaan yang dipunyai pengadilan.
Goudarzi mengeklaim Raisi merupakan satu dari tujuh orang yang ditugaskan menyiksanya segera setelah dibawa ke ruangan.
Dia menceritakan ruangan tersebut penuh darah, yang baru dia ketahui bahwa itu darah suaminya sebelum dihukum gantung.
Baca juga: Alasan Presiden Terpilih Iran Ebrahim Raisi Disebut Sang Jagal oleh Barat
Di sana, Goudarzi menuturkan dia dicambuk menggunakan cambuk listrik, dengan anaknya lahir tanpa mengetahui siapa ayahnya.
Mahmoud Royaee, korban penyiksaan lain berujar melihat Raisi menjadi presiden tidak akan bisa ditoleransi keluarga para korbannya.
Royaee mengatakan, dia berharap dunia internasional tidak akan menerima hasil pemilu yang memenangkan Raisi.
"Raisi akan diperlakukan sebagai serigala untuk menakuti rakyat Iran. Alasan lain dia dimenangkan karena dia dibenci oleh negara Barat," ujar Royaee.
Baca juga: Israel Sebut Presiden Terpilih Iran sebagai Jagal Teheran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.