Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Cegat Drone Bersenjata Kiriman Pemberontak Houthi

Kompas.com - 06/06/2021, 17:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Arab Saudi mencegat sebuah drone bersenjata yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman pada Minggu (6/6/2021).

Saluran televisi pemerintah Al Ekhbariya melaporkan, drone tersebut dikirim ke kota Khamis Mushait sebelum akhirnya ditembak jatuh sebelum mencapai targetnya.

Namun, laporan tersebut bertentangan dengan pernyataan juru bicara milisi Houthi di Twitter sebagaimana dilansir The National.

Baca juga: Entesar Al-Hammadi Ditahan Houthi, Pemerintah Yaman Serukan PBB Turun Tangan

Pada Sabtu (5/6/2021), sebuah rudal Houthi menyerang sebuah stasiun pengisian bahan bakar minyak di kota Marib di barat laut Yaman, menewaskan 17 warga sipil.

14 korban tewas oleh ledakan awal saat mereka mengantre untuk mendapatkan bahan bakar, kata seorang petugas kesehatan di kota itu kepada The National.

Setelah menyerang stasiun pengisian bahan bakar minyak, pemberontak kemudian menyerang dua ambulans dengan drone jebakan, menewaskan tiga orang.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk serangan itu.

"Serangan teror sistematis oleh Houthi ini mencerminkan pengabaian terang-terangan mereka terhadap komunitas internasional dan semua hukum dan norma internasional," kata kementerian itu.

Baca juga: Entesar Al-Hammadi Diculik dan Dituduh Melakukan Tindakan Kriminal oleh Houthi

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA juga mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap yang tegas untuk menghentikan tindakan tersebut.

“Yang menargetkan infrastruktur kritis dan mengancam keamanan dan stabilitas kerajaan, serta pasokan energi global,” sambung kementerian tersebut.

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota Yaman, Sanaa.

Kelompok tersebut telah berulang kali menargetkan Khamis Mushait dengan drone dan rudal balistik serta kota-kota Saudi lainnya di sepanjang perbatasan dengan Yaman.

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi mengatakan, mereka berhasil mencegat sebagian besar serangan yang dilancarkan Houthi.

Baca juga: Pasukan Koalisi Cegat Enam Drone yang Dikirim Pemberontak Houthi

Pada Maret, Program Pangan Dunia (WFP) menyuarakan tentang masalah bahan bakar yang parah Yaman.

WFP mengatakan, orang-orang mengantre dalam antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar minyak yang penuh sesak selama berjam-jam, dan terkadang berhari-hari.

“Kekurangan bahan bakar yang akut mengancam ketersediaan air bersih dan pasokan listrik,” kata WFP.

“Fasilitas kesehatan yang mengandalkan bahan bakar untuk generator juga tidak memiliki listrik,” sambung WFP.

Houthi dimasukkan ke dalam daftar kelompok teror oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump di hari-hari terakhirnya menjabat.

Baca juga: Houthi Klaim Serang Arab Saudi, Kirim 4 Drone ke Riyadh

Langkah tersebut membatasi akses dana untuk kelompok tersebut tetapi berdampak negatif pada pekerjaan kemanusiaan di Yaman.

Meskipun demikian, Houthi terus melakukan serangan terhadap Arab Saudi.

Presiden AS Joe Biden menghapus kelompok yang didukung Iran tersebut dari daftar kelompok teror dalam beberapa pekan setelah dia menjabat.

Setelah Houthi melancarkan serangan pada Sabtu, Menteri Informasi Yaman Moamer Al Eryani berseru kepada pejabat AS dan PBB untuk menempatkan Houthi kembali ke daftar kelompok teror.

Baca juga: Houthi Tembakkan Proyektil ke Fasilitas Migran, Puluhan Orang Tewas Terpanggang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com