Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entesar Al-Hammadi Ditahan Houthi, Pemerintah Yaman Serukan PBB Turun Tangan

Kompas.com - 15/04/2021, 20:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Arab News

SANAA, KOMPAS.com - Houthi menambah deretan kasus tindakan keras terhadap para wanita pembangkang dan liberal di Yaman dengan menculik model dan aktris wanita.

Penculikan Entesar Al-Hammadi dan 2 temannya adalah yang terbaru dari serangkaian serangan Houthi di daerah-daerah Yaman di bawah kendali kelompok tersebut, seperti yang dilansir dari Arab News pada Kamis (15/4/2021).

Houthi menuduh model dan aktris wanita yang diculik itu telah melanggar kode pakaian tradisional umat Muslim.

Baca juga: Seorang Model Wanita Yaman Diculik dan Dituduh Melakukan Tindakan Kriminal oleh Houthi

Pejabat Yaman mengatakan ketiga aktris itu sedang dalam perjalanan untuk syuting serial drama, ketika pemberontak menghentikan kendaraan mereka di Jalan Hadda Sanaa dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui.

Moammar Al-Eryani, Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Yaman, mengatakan pemberontak telah melancarkan tindakan keras "sistemik dan terorganisir" terhadap wanita Yaman di daerah-daerah di bawah kendali mereka.

Baca juga: Pasukan Koalisi Cegat Enam Drone yang Dikirim Pemberontak Houthi

"Kami menyerukan kepada komunitas internasional, PBB, utusan AS untuk Yaman dan organisasi perlindungan wanita, untuk mengutuk kejahatan ini dan menekan milisi teroris Houthi untuk segera membebaskan para korban penculikan," tulis menteri di media sosial.

"Mereka harus menghentikan pemerasan terhadap wanita dan membebaskan semua wanita yang menghilang tanpa syarat dari penjara rahasia mereka," tandasnya.

Penahanan model dan aktris wanita Entesar dan teman-temannya telah memicu kemarahan di dalam dan di luar Yaman. 

Baca juga: Houthi Klaim Serang Arab Saudi, Kirim 4 Drone ke Riyadh

Aktivis hak asasi manusia dan pejabat pemerintah membandingkan penindasan Houthi terhadap wanita dengan kegiatan serupa oleh organisasi teroris seperti Al-Qaeda dan ISIS.

Huda Al-Sarari, seorang aktivis Yaman, mengatakan bahwa penculikan Entesar adalah bagian dari kampanye "kotor" oleh pemberontak terhadap perempuan.

“Solidaritas saya adalah dengan Entisar tersayang dan dengan semua pria dan wanita yang diculik di dalam penjara milisi,” tulisnya di Twitter.

Baca juga: Houthi Tembakkan Proyektil ke Fasilitas Migran, Puluhan Orang Tewas Terpanggang

Amat Al-Salam Al-Hajj, ketua dari Mothers of Abductees Association, sebuah organisasi payung untuk ribuan kerabat perempuan tahanan perang, mengatakan kepada Arab News bahwa Houthi telah "dengan berani" melakukan kejahatan terhadap para pembangkang dan wanita di tengah kebisuan yang "tidak dapat dijelaskan" organisasi hak internasional.

"Houthi telah menculik model dan aktivis wanita, serta melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok di depan mata dan telinga PBB, organisasi hak asasi manusia, dan semua orang," ujarnya.

Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Arab Saudi Lagi, Kali Ini Kirim 3 Drone Bersenjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com