Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Ingin Berikan Masker Rusak ke Gelandangan, Pemerintah Jerman Dikritik

Kompas.com - 06/06/2021, 15:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman menuai sorotan setelah disebut berniat memberikan masker rusak kepada gelandangan dan penyandang disabilitas.

Pada musim semi 2020, Berlin menghabiskan setidaknya 1 miliar euro (Rp 17,4 triliun) membeli masker dari perusahaan China bernama Yi Cheng.

Regulator Uni Eropa kemudian menyatakan, penutup mulut dan hidung itu kualitas penyaringnya sangat buruk, dan melarangnya beredar di pasaran setempat.

Baca juga: Bioskop AS Izinkan Penonton Film Tak Pakai Masker

Namun, Menteri Kesehatan Jens Spahn disebut mengatur agar benda itu ditangani penyedia keamanan teknis, TUV Nord, dikutip media Jerman Der Spiegel.

Proses cepat itu dilaporkan juga disepakati regulator perangkat medis BfArM (Institut Federal Obat-obatan dan Peralatan Medis).

Pemeriksaan itu dipersempit secara minimal, tanpa tes suhu maupun simulasi penggunaan, dilaporkan Der Spiegel berdasarkan dokumen internal dan korespondensi pemerintah.

Masker yang dianggap rusak masih belum diizinkan didistribusikan secara luas karena pengujiannya tak memadai.

Dilansir RT Minggu (6/6/2021), masih terdapat sekitar 301 juta masker di gudang per momen April 2021.

Di satu titik, kementerian kesehatan mengusulkan maskernya dibagikan ke penyandang disabilitas dan gelandangan.

Baca juga: Bantuan AS ke India Tiba, Memasok Kebutuhan Tes Covid-19 dan Masker

Pada akhirnya, diputuskan benda tersebut dimasukkan ke gudang cadangan nasional sambil menunggu masa kadaluarsanya berakhir sebelum dibakar.

Berdasarkan memo yang beredar di kementerian tenaga kerja, masker itu hanya bisa didistribusikan dalam "keadaan luar biasa".

Itu pun, sebelumnya harus melalui pengetesan ulang dan mendapatkan pengesahan tertulis dari kementerian tenaga kerja.

Baca juga: Tak Pakai Masker saat Rapat, PM Thailand Didenda Rp 2,7 Juta

Lars Klingbeil, Sekretaris Jenderal Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) berujar, ide pemberian masker rusak itu keterlaluan.

"Orang-orang dengan keterbatasan bukanlah kelinci percobaan dari mereka yang salah menjalankan kebijakan," geram Angelika Gloeckner juga dari SPD.

Janine Wissler, salah satu pendiri Partai Kiri berseru supaya Spahn mengundurkan diri, di mana dia dituduh berusaha menutupi kejahatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com