Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Kekurangan Oksigen dan Berisiko Rusaknya Sistem Kesehatan

Kompas.com - 27/05/2021, 03:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Banyak negara menghadapi kekurangan oksigen parah karena tingginya kasus Covid-19, yang mengancam "kehancuran total" sistem kesehatan.

Biro Investigasi Jurnalis menyediakan analisis data dari Breath Counts Coalition, LSM Path dan Clinton Health Access Initiative (CHAI), untuk menemukan negara yang paling berisiko kehabisan oksigen. Lembaga itu juga mempelajari data tentang tingkat vaksinasi Covid-19 global.

Melansir The Guardian pada Selasa (25/5/2021), disebutkan terdapat 9 negara dari seluruh dunia yang sangat berisiko terhadap "kehancuran total" sistem kesehatan, yaitu India, Argentina, Iran, Nepal, Filipina, Malaysia, Pakistan, Kosta Rika, Ekuador, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Covid-19 Nepal, Pendaki Gunung Everest Didesak Bawa Turun Tabung Oksigen Bekas

Anggapan itu muncul setelah mencatat kenaikan besar dalam permintaan oksigen sejak Maret, setidaknya naik 20 persen saat vaksinasi kurang dari 20 persen populasi mereka.

Sementara, ada kekhawatiran bahwa negara-negara Asia lainnya berisiko, seperti Laos, dan negara-negara Afrika meliputi Nigeria, Ethiopia, Malawi, dan Zimbabwe, yang memiliki sistem pengiriman oksigen yang kurang matang. Artinya, peningkatan kecil kebutuhan oksigen dapat menimbulkan masalah besar.

Banyak dari negara-negara ini menghadapi kekurangan oksigen sebelum pandemi Covid-19, kata Leith Greenslade, koordinator Koalisi Every Breath Counts.

Kebutuhan ekstra mendorong sistem kesehatan ke tepi jurang.

“Situasi tahun lalu, dan lagi pada Januari tahun ini di Brasil dan Peru, seharusnya menjadi peringatan,” kata Greenslade.

“Tapi, dunia tidak sadar. Kita seharusnya tahu yang akan terjadi di India, setelah melihat apa yang terjadi di Amerika Latin. Dan sekarang melihat ke Asia, kita harus tahu ini akan terjadi di beberapa kota besar di Afrika,” lanjutnya.

Baca juga: Nepal Alami Situasi Covid-19 seperti di India, Rumah Sakit Kehabisan Oksigen

Robert Matiru, yang memimpin Satgas Darurat Oksigen Covid-19 dari WHO, mengatakan kepada Biro Investigasi Jurnalis, "Kami dapat melihat kehancuran total sistem kesehatan, terutama di negara-negara dengan sistem yang sangat rapuh."

Rumah sakit di India telah melaporkan kekurangan oksigen yang signifikan saat negara itu berjuang melawan gelombang kedua Covid-19.

Pada pertengahan Mei, India membutuhkan tambahan 15,5 juta meter kubik oksigen sehari hanya untuk pasien Covid-19, lebih dari 14 kali lipat dari yang dibutuhkan pada Maret, menurut analisis data biro tersebut.

Sebagai tanggapan, India telah melarang semua ekspor oksigen cair dan tabung.

Tetapi para ahli mengkhawatirkan tetangga India, seperti Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar, beberapa di antaranya bergantung pada oksigen dan peralatan buatan India.

“Anda bisa membayangkan, jika mereka mulai melihat puncak (Covid-19) pada derajat yang sama, maka itu bisa menjadi lebih buruk, karena India membutuhkan semua pasokan (oksigen),” kata Zachary Katz, wakil presiden obat esensial di CHAI.

Baca juga: Covid-19 India: Kisah Tukang Bajaj Jadi Ambulans Dadakan, Gratis dan Ada Tabung Oksigen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com