BHOPAL, KOMPAS.com - Mohammad Javed Khan tukang bajaj di India, merasa iba melihat orang-orang menggendong keluarga mereka yang positif Covid-19, karena tak punya cukup uang untuk memanggil ambulans.
Khan (34) yang berasal dari Bhopal, India tengah, lalu turun tangan untuk membantu tanpa pamrih.
Ia menjual perhiasan istrinya dan mengubah bajaj roda tiganya menjadi ambulans kecil, memasang tabung oksigen, oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, dan peralatan medis lainnya.
Baca juga: Dukun Covid-19 India: Tolak Obat dan Vaksin, Klaim Bisa Sembuhkan dengan Diet Kontroversial
"Seorang pasien yang sakit kritis tidak bisa dibawa ke rumah sakit tanpa bantuan oksigen. Jadi saya pikir, mengapa tidak mengubah bajaj saya jadi ambulans."
"Tidak sebesar ambulans, tapi pasti bisa menyelamatkan nyawa," kata Khan kepada AFP pada 30 April, yang diunggah pada Selasa (4/5/2021).
"Saya melihat orang-orang muda berjuang tanpa oksigen. Bahkan ketika mereka memanggil ambulans, butuh biaya 5.000-10.000 rupee (Rp 977.000-1,95 juta)."
"Bagaimana orang miskin mampu membayarnya? Terutama selama pandemi ini ketika kebanyakan orang tidak punya penghasilan?"
Baca juga: Demi Dapat Obat di RS India, Istri Pasien Covid-19 Sampai Ancam Bunuh Diri
Seorang dokter kemudian mengajari Khan cara menggunakan tabung oksigen dan oksimeter untuk memasok udara kepada pasien, sambil mengantar mereka ke rumah sakit.
"Banyak orang datang untuk membantu saya dengan sumbangan dan meminta untuk terus berkeliling sampai pandemi selesai."
"Berkat bantuan banyak orang, saya dapat melakukan ini. Saya tidak dapat melakukannya sendiri."
Baca juga: Tak Dapat Ambulans, Janda di India Bawa Jenazah Suami Pulang dengan Becak
Khan mengaku sempat berurusan dengan polisi yang menuduhnya mengoperasikan bajaj tanpa izin darurat selama lockdown di negara bagian Madhya Pradesh, lapor India Today.
Madhya Pradesh seperti banyak negara bagian lain, mengalami lonjakan kasus virus corona tinggi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan kekurangan oksigen dan persediaan medis penting lainnya.
Krematorium dan permakaman sampai kewalahan menangani masuknya jenazah.
Negara bagian itu melaporkan lebih dari 12.000 kasus baru pada Senin (3/5/2021) dengan rata-rata 1 dari 5 orang yang dites Covid-19 hasilnya positif.
Baca juga: Pasien Covid-19 di India Meninggal Setelah Oksigennya Diberikan ke Pasien VIP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.