Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 India: Kisah Tukang Bajaj Jadi Ambulans Dadakan, Gratis dan Ada Tabung Oksigen

Kompas.com - 04/05/2021, 14:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BHOPAL, KOMPAS.com - Mohammad Javed Khan tukang bajaj di India, merasa iba melihat orang-orang menggendong keluarga mereka yang positif Covid-19, karena tak punya cukup uang untuk memanggil ambulans.

Khan (34) yang berasal dari Bhopal, India tengah, lalu turun tangan untuk membantu tanpa pamrih.

Ia menjual perhiasan istrinya dan mengubah bajaj roda tiganya menjadi ambulans kecil, memasang tabung oksigen, oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, dan peralatan medis lainnya.

Baca juga: Dukun Covid-19 India: Tolak Obat dan Vaksin, Klaim Bisa Sembuhkan dengan Diet Kontroversial

"Seorang pasien yang sakit kritis tidak bisa dibawa ke rumah sakit tanpa bantuan oksigen. Jadi saya pikir, mengapa tidak mengubah bajaj saya jadi ambulans."

"Tidak sebesar ambulans, tapi pasti bisa menyelamatkan nyawa," kata Khan kepada AFP pada 30 April, yang diunggah pada Selasa (4/5/2021).

"Saya melihat orang-orang muda berjuang tanpa oksigen. Bahkan ketika mereka memanggil ambulans, butuh biaya 5.000-10.000 rupee (Rp 977.000-1,95 juta)."

"Bagaimana orang miskin mampu membayarnya? Terutama selama pandemi ini ketika kebanyakan orang tidak punya penghasilan?"

Baca juga: Demi Dapat Obat di RS India, Istri Pasien Covid-19 Sampai Ancam Bunuh Diri

Mohammad Javed Khan tukang becak India yang menyulap kendaraannya jadi ambulans dadakan, dengan dilengkapi tabung oksigen serta peralatan medis lainnya, untuk mengangkut pasien Covid-19 secara gratis ke rumah sakit. Foto diambil pada 30 April 2021.AFP PHOTO/GAGAN NAYAR Mohammad Javed Khan tukang becak India yang menyulap kendaraannya jadi ambulans dadakan, dengan dilengkapi tabung oksigen serta peralatan medis lainnya, untuk mengangkut pasien Covid-19 secara gratis ke rumah sakit. Foto diambil pada 30 April 2021.
Seseorang lalu membantunya dengan menyumbangkan tabung oksigen dan satu oksimeter.

Seorang dokter kemudian mengajari Khan cara menggunakan tabung oksigen dan oksimeter untuk memasok udara kepada pasien, sambil mengantar mereka ke rumah sakit.

"Banyak orang datang untuk membantu saya dengan sumbangan dan meminta untuk terus berkeliling sampai pandemi selesai."

"Berkat bantuan banyak orang, saya dapat melakukan ini. Saya tidak dapat melakukannya sendiri."

Baca juga: Tak Dapat Ambulans, Janda di India Bawa Jenazah Suami Pulang dengan Becak

Khan mengaku sempat berurusan dengan polisi yang menuduhnya mengoperasikan bajaj tanpa izin darurat selama lockdown di negara bagian Madhya Pradesh, lapor India Today.

Interior becak motor Mohammad Javed Khan yang disulap jadi ambulans dadakan dan dipasangi tabung oksigen serta peralatan medis lainnya, untuk membawa pasien Covid-19 secara gratis ke rumah sakit. Foto diambil di Bhopal, India, pada 30 April 2021.AFP PHOTO/GAGAN NAYAR Interior becak motor Mohammad Javed Khan yang disulap jadi ambulans dadakan dan dipasangi tabung oksigen serta peralatan medis lainnya, untuk membawa pasien Covid-19 secara gratis ke rumah sakit. Foto diambil di Bhopal, India, pada 30 April 2021.
Namun setelah muncul berbagai protes di media sosial, polisi menarik dakwaan dan memberikannya izin khusus.

Madhya Pradesh seperti banyak negara bagian lain, mengalami lonjakan kasus virus corona tinggi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan kekurangan oksigen dan persediaan medis penting lainnya.

Krematorium dan permakaman sampai kewalahan menangani masuknya jenazah.

Negara bagian itu melaporkan lebih dari 12.000 kasus baru pada Senin (3/5/2021) dengan rata-rata 1 dari 5 orang yang dites Covid-19 hasilnya positif.

Baca juga: Pasien Covid-19 di India Meninggal Setelah Oksigennya Diberikan ke Pasien VIP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com