"Kami mengadakan acara Facebook Live di tempat itu dan pengikut media sosial kami telah meningkat lebih dari 40 persen dalam setahun terakhir."
Tempat itu memiliki 20 kamera untuk merekam layanan di seluruh tempat kudus dan di studio. Sementara seorang pekerja mengatur berbagai kamera selama siaran langsung.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 13 Mei: Paus Yohanes Paulus II Hendak Dibunuh di Vatikan
Para pastor memulai kebaktian mereka di depan grotte, dengan mengatakan: "Meskipun hanya sedikit dari kita yang ada di sini secara fisik, selamat datang bagi semua yang mengikuti secara global dari rumah mereka melalui internet, radio atau TV."
Tempat itu bahkan memiliki stasiun radionya sendiri, bernama Radio Presence. Saluran ini mengudara di seluruh Perancis.
Pastor senior juga mengisi siaran itu, untuk berbicara langsung dengan para pemimpin komunitas keuskupan yang biasanya datang ke Lourdes setiap tahun.
Tempat itu menyelenggarakan acara ziarah jarak jauh di seluruh dunia sepanjang hari Juli lalu, yang disebut Lourdes United. Kegiatan itu berhasil menarik lebih dari 80 juta pemirsa.
Mathias Terrier mengatakan bahwa ketika stasiun penyiaran India dan outlet media sosial menelepon untuk turut menyiarkan secara langsung, sistem perangkat lunak mereka bahkan sempat lumpuh sementara karena banyaknya jumlah pemirsa.
Mereka bermaksud mengulangi acara yang sama Juli ini. Namun, otoritas Gereja mengatakan siaran itu hanya solusi sementara. Mereka ingin para peziarah kembali.
"Tujuan dari semua siaran ini bukanlah untuk menemukan cara menjaga jarak dengan para peziarah, tetapi untuk menciptakan keinginan bagi mereka untuk kembali ke Lourdes," tegas Olivier Ribadeau Dumas, rektor Sanctuary.
"Ziarah sambil duduk di sofa Anda tidaklah masuk akal."
Baca juga: Paus Fransiskus Menyatakan Minat Melakukan Kunjungan Kepausan ke Korea Utara
Lourdes memiliki jumlah hotel terbesar di Perancis di luar Paris. Seluruhnya ada 143, dengan lebih dari 9.800 kamar. Tapi sudah 15 bulan sejak pandemi, industri ini mengalami situasi yang menyedihkan.
Christian Giles, yang menjalankan bisnis hotel setempat, mengatakan beberapa hotel bersiap untuk buka kembali pada Juli.
Rencana itu mengikuti pelonggaran pembatasan Covid-19 di Perancis. Namun disadari, bisnis hotel akan berjalan lambat.
Dia mengharapkan beberapa peziarah kembali secara individu, tetapi di sana, kebanyakan peziarah datang dalam kelompok tur Lourdes yang membutuhkan banyak persiapan.
"Banyak tamu kami yang sudah tua atau sakit dan lemah. Seringkali mereka tiba dengan pesawat atau bus yang dilengkapi perlengkapan untuk menangani kelompok peziarah itu dan akan membutuhkan waktu sebelum layanan itu beroperasi seperti dulu," kata Giles kepada BBC.