Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Situs Ziarah Lourdes Berusaha Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 18/05/2021, 15:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

"Kami mengadakan acara Facebook Live di tempat itu dan pengikut media sosial kami telah meningkat lebih dari 40 persen dalam setahun terakhir."

Tempat itu memiliki 20 kamera untuk merekam layanan di seluruh tempat kudus dan di studio. Sementara seorang pekerja mengatur berbagai kamera selama siaran langsung.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 13 Mei: Paus Yohanes Paulus II Hendak Dibunuh di Vatikan

Solusi sementara

Para pastor memulai kebaktian mereka di depan grotte, dengan mengatakan: "Meskipun hanya sedikit dari kita yang ada di sini secara fisik, selamat datang bagi semua yang mengikuti secara global dari rumah mereka melalui internet, radio atau TV."

Tempat itu bahkan memiliki stasiun radionya sendiri, bernama Radio Presence. Saluran ini mengudara di seluruh Perancis.

Pastor senior juga mengisi siaran itu, untuk berbicara langsung dengan para pemimpin komunitas keuskupan yang biasanya datang ke Lourdes setiap tahun.

Tempat itu menyelenggarakan acara ziarah jarak jauh di seluruh dunia sepanjang hari Juli lalu, yang disebut Lourdes United. Kegiatan itu berhasil menarik lebih dari 80 juta pemirsa.

Mathias Terrier mengatakan bahwa ketika stasiun penyiaran India dan outlet media sosial menelepon untuk turut menyiarkan secara langsung, sistem perangkat lunak mereka bahkan sempat lumpuh sementara karena banyaknya jumlah pemirsa.

Mereka bermaksud mengulangi acara yang sama Juli ini. Namun, otoritas Gereja mengatakan siaran itu hanya solusi sementara. Mereka ingin para peziarah kembali.

"Tujuan dari semua siaran ini bukanlah untuk menemukan cara menjaga jarak dengan para peziarah, tetapi untuk menciptakan keinginan bagi mereka untuk kembali ke Lourdes," tegas Olivier Ribadeau Dumas, rektor Sanctuary.

"Ziarah sambil duduk di sofa Anda tidaklah masuk akal."

Pastor senior juga mengisi siaran radio, untuk berbicara langsung dengan para pemimpin komunitas keuskupan yang biasanya datang ke Lourdes setiap tahun.CHRIS BOCKMAN via BBC INDONESIA Pastor senior juga mengisi siaran radio, untuk berbicara langsung dengan para pemimpin komunitas keuskupan yang biasanya datang ke Lourdes setiap tahun.

Baca juga: Paus Fransiskus Menyatakan Minat Melakukan Kunjungan Kepausan ke Korea Utara

Berharap peziarah kembali

Lourdes memiliki jumlah hotel terbesar di Perancis di luar Paris. Seluruhnya ada 143, dengan lebih dari 9.800 kamar. Tapi sudah 15 bulan sejak pandemi, industri ini mengalami situasi yang menyedihkan.

Christian Giles, yang menjalankan bisnis hotel setempat, mengatakan beberapa hotel bersiap untuk buka kembali pada Juli.

Rencana itu mengikuti pelonggaran pembatasan Covid-19 di Perancis. Namun disadari, bisnis hotel akan berjalan lambat.

Dia mengharapkan beberapa peziarah kembali secara individu, tetapi di sana, kebanyakan peziarah datang dalam kelompok tur Lourdes yang membutuhkan banyak persiapan.

"Banyak tamu kami yang sudah tua atau sakit dan lemah. Seringkali mereka tiba dengan pesawat atau bus yang dilengkapi perlengkapan untuk menangani kelompok peziarah itu dan akan membutuhkan waktu sebelum layanan itu beroperasi seperti dulu," kata Giles kepada BBC.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com