Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Panjang Umur Pria 111 Tahun di Australia: Makan Otak Ayam

Kompas.com - 17/05/2021, 19:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

ROMA, KOMPAS.com - Dexter Kruger sekarang menjadi pria tertua yang masih hidup di Australia. Ia berusia 111 tahun 124 hari, dan dilahirkan ketika telepon dan lemari es belum lagi diciptakan. Sepanjang hidupnya ia sudah mengalami perang dunia, musim kemarau panjang, dan pandemi.

Kruger yang tinggal di kawasan pedalaman di kota Roma di Queensland ini berprofesi sebagai peternak dan sekarang menjadi pria tertua yang pernah tercatat dalam sejarah Australia.

Di usia 111 tahun 124 hari pada hari Senin (17/05/2021), Dexter Kruger satu hari lebih tua dari veteran perang dunia pertama Jack Lockett yang meninggal di tahun 2002 di usia 111 tahun 123 hari.

Baca juga: Makam Tertua Berusia 78.000 Tahun Ditemukan di Gua Afrika

Selain peternak, Dexter juga pernah menjadi dokter hewan, penulis buku dan penyair, serta terus mengurus lahannya seluas 5.300 hektar dengan ternak sapi di kawasan Maranoa sampai dia berusia 90-tahunan.

Menurutnya usia panjangnya disebabkan karena gaya hidup yang sederhana yang dilakukannya di kawasan terpencil di pedalaman Australia.

"Karena saya melakukanya berbeda dari yang lain," kata Dexter yang sekarang tinggal di rumah perawatan lansia.

"Saya hidup sangat dekat dengan alam, saya makan kebanyakan dari apa yang tanam di kebun belakang, di lahan dan dari ternak yang saya punyai."

Dilahirkan 13 Januari 1910, sebelum telephone dan lemari es ditemukan, Dexter sudah melewati masa hidupnya mengalami perang dunia, kemarau panjang, masa depresi ekonomi di tahun 1930-an dan juga pandemi.

Sekarang, setiap hari Dexter masih melakukan kegiatan rutin berjalan kaki di tempat terbuka untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan menyelesaikan buku terbarunya yang berisi kisah hidupnya selama lebih dari 100 tahun hidup di planet bumi.

Baca juga: Takut Sebarkan Covid-19, Manusia Tertua di Dunia Mundur dari Pembawa Obor Olimpiade Tokyo

Dia juga masih mengikuti perkembangan dunia dari pemberitaan, termasuk pandemi Covid-19, program vaksinasi, juga masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Australia.

"Saya kira dunia hari ini bukanlah tempat yang baik, menurut saya," kata Dexter.

"Orang-orang tidak bahagia. Mereka terlalu banyak utang. Kita terlalu banyak menghabiskan uang untuk membeli sampah."

"Sebelum kita memiliki teknologi komputer, kehidupan terasa lebih santai.

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan karena teknologi sekarang namun dulu hidup kita lebih menyenangkan."

Baca juga: Berusia 78.000 Tahun, Makam Tertua di Afrika Milik Anak Kecil

"Banyak makan garam, gula dan lemak"

Putra Dexter Kruger, Greg yang sekarang berusia 74 tahun mengatakan bahwa gaya hidup dan pola makan seimbang yang dilakuikan ayahnya dengan "banyak makan garam, gula dan lemak" mungkin menjadi salah satu kunci usianya yang panjang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com