Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Tertua Berusia 78.000 Tahun Ditemukan di Gua Afrika

Kompas.com - 06/05/2021, 12:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pada 78.000 tahun yang lalu tanah Afrika kehilangan seorang anak yang kemudian dikebumikan. Makam itulah yang menjadi makam tertua yang ditemukan di Afrika Timur.

Arkeolog modern kini menemukan situs Zaman Batu Pertengahan, sebuah makam anak 3 tahun yang ditemukan di gua di Kenya.

Dalam catatan jurnal Nature, para peneliti yang mempelajari sisa-sisa tengkorak yang rapuh dari zaman kuno, menggambarkan bahwa kepala anak itu seperti diletakkan di atas bantal.

Baca juga: [Cerita Dunia] Bangkai Kapal Utuh Tertua di Dunia dari Yunani Kuno Karam di Laut Hitam

Para ilmuwan menamai anak itu Mtoto, yang berarti "anak itu" dalam bahasa Swahili.

Tim arkeolog internasional secara hati-hati memetakan kuburan anak itu untuk menjaga susunan pecahan tulang yang tersisa.

Cara tersebut memungkinkan para peneliti untuk menggali temuan makam tertua itu dengan aman ke laboratorium untuk studi mendetail.

"Ini seperti menggali bayangan," kata Prof María Martinon-Torres, direktur Pusat Riset Nasional Evolusi Manusia Spanyol seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (6/5/2021).

Baca juga: 8 Mumi Kuno di Dunia dengan Kisah Tersembunyi

"(Ketika kami memindahkan temuan itu), kami tidak tahu bahwa kami sedang membawa seorang anak di tangan kami," lanjut Prof Martinon-Torres kepada BBC's Inside Science programme.

Para peneliti dapat mempelajari gigi yang tersisa untuk memastikan bahwa kerangka itu adalah tubuh mungil anak manusia Afrika, berusia sekitar 2-3 tahun.

Pemindaian memperlihatkana jasad anak itu disemayamkan dalam posisi, seperti janin di dalam rahim.

Dari susunan tulang yang tersisa memperlihatkan juga bahwa tubuh anak itu telah dibungkus dengan erat ketika dikuburkan.

Baca juga: Penemuan Pertama di Dunia, Mumi Wanita Hamil Mesir Kuno

Kepalanya awal terlihat bertumpu pada sesuatu seperti bantalan daun, yang telah membusuk.

"Kami pikir anak itu dibalut kain kafan yang terbuat dari daun atau kulit binatang, seperti dia sedang ditidurkan untuk terakhir kali," jelas Prof Martinon-Torres.

"Ada kelembutan dan niat sepenuh hati mengungkapkan perasaan dari kelompok terhadap anak ini," terangnya.

Pemeriksaan lebih lanjut tentang ukuran dan bentuk fragmen tulang membuat para peneliti menyimpulkan bahwa Mtoto kemungkinan besar adalah anak laki-laki.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com