Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panel Ahli Internasional Ajukan Rekomendasi untuk Akhiri Pandemi Covid-19

Kompas.com - 13/05/2021, 10:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

JENEWA, KOMPAS.com - Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi (IPPPR) dalam laporan, yang dirilis Rabu (12/5/2021), membuat beberapa rekomendasi tentang bagaimana menangani pandemi saat ini.

IPPPR diketuai bersama oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark, dan mantan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, seorang penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2011.

Baca juga: Panel Ahli Internasional: Besarnya Bencana Pandemi Covid-19 Seharusnya Dapat Dicegah

Negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mei tahun lalu meminta Laporan dari panel ahli internasional ini.

Laporan yang akhirnya dirilis pada Rabu (12/5/2021) berjudul “Covid-19: Make it the Last Pandemic”, berpendapat bahwa sistem alarm global perlu dirombak untuk mencegah bencana serupa.

Berikut rekomendasi yang diajukan berdasarkan laporan “: Make it the Last Pandemic” tersebut seperti dilansir Daily Mail pada Rabu (12/5/2021).

1. Berbagi vaksin

Untuk mengatasi pandemi saat ini, panel itu meminta negara-negara terkaya untuk menyumbangkan satu miliar dosis vaksin kepada yang termiskin.

Negara kaya dan divaksinasi dengan baik harus menyediakan itu untuk 92 wilayah termiskin dalam skema Covax.

Secara spesifik untuk mengakhiri pandemi, negara-negara kaya perlu menyediakan paling tidak 1 miliar vaksin Covid-19 kepada yang termiskin di dunia pada September.

“Kemudian dua miliar lagi pada akhir 2022,” para ahli menambahkan.

2. Tranfer teknologi vaksin

WHO dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga harus meminta negara-negara penghasil vaksin besar dan produsen, untuk menyetujui lisensi sukarela dan transfer teknologi untuk vaksin Covid-19.

“Jika tindakan tidak terjadi dalam tiga bulan, pengabaian ... atas hak kekayaan intelektual (vaksin) harus segera diberlakukan.”

Baca juga: WHO: Infeksi Covid-19 Dunia 2 Minggu Terakhir Lebih Banyak dari 6 Bulan Pertama Pandemi

 

3. Pendanaan pandemi

Negara-negara industri G7 harus membayar 60 persen dari 19 miliar dollar AS (Rp 269,7 triliun).

“(dana itu) akan digunakan untuk mendanai vaksin, diagnostik, dan terapeutik melalui program Access to Covid Tools Accelerator WHO pada 2021,” tambah mantan Perdana Menteri Selandia Baru.

Negara-negara G20 lainnya harus menyediakan sisanya. G20 harus menciptakan Fasilitas Pembiayaan Pandemi Internasional.

Dana itu diharapkan mampu membelanjakan 5-10 miliar dollar AS (Rp 70-141 triliun) setahun untuk kesiapsiagaan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com